Kategori

Wajib Baca - Rasulullah Anjurkan Umatnya Tak Bertubuh Gemuk, Ini Penjelasannya

By On Desember 11, 2015

Rasul Anjurkan Umatnya Tak Bertubuh Gemuk
Ada beberapa dalil yang membahas tentang keburukan seseorang yang berbadan gemuk
SepercikHikmah - Tahukah Anda bahwa umat Islam dianjurkan untuk tidak berbadan gemuk? Bahkan ada beberapa dalil yang membahas tentang keburukan seseorang yang berbadan gemuk.
Di antaranya dari Imran bin Hushain RA, Rasulullah SAW bersabda, "Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian masa setelahnya, kemudian generasi setelahnya. Sesungguhnya pada masa yang akan datang ada kaum yang suka berkhianat dan tidak bisa dipercaya, mereka bersaksi sebelum diminta kesaksiannya, bernazar tapi tidak melaksanakannya, dan nampak pada mereka kegemukan.” (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638)
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik umatku adalah masyarakat yang aku diutus di tengah mereka (para sahabat), kemudian generasi setelahnya. Kemudian datang kaum yang suka menggemukkan badan, mereka bersaksi sebelum diminta bersaksi." (HR. Muslim 6636 dan Ahmad 7322)
Al-Qurthubi (w. 671 H), mencoba membahas hadits tersebut. Beliau menjelaskan, "Hadits ini adalah celaan bagi orang gemuk. Karena gemuk yang bukan bawaan, penyebabnya banyak makan, minum, santai, foya-foya, selalu tenang, dan terlalu mengikuti hawa nafsu. Ia adalah hamba bagi dirinya sendiri dan bukan hamba bagi Tuhannya, orang yang hidupnya seperti ini pasti akan terjerumus kepada yang haram."
Sebagai penguat, Allah SWT juga mencela orang kafir yang hidupnya hanya makan, seperti binatang. Allah berfirman, "Orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka." (Q.S. Muhammad: 12)
Al-Qurthubi menegaskan, tradisi banyak makan, hobi kuliner secara berlebihan, adalah kebiasaan orang kafir. Beliau melanjutkan, "Allah mencela orang kafir karena banyak makan. Karena itu, apabila ada orang mukmin yang meniru tradisi mereka, dan menikmati segala kenikmatan dunia setiap saat, lantas di mana hakikat imannya dan pelaksanaan Islam pada dirinya? Barangsiapa yang banyak makan dan minum, maka ia akan semakin rakus dan tamak, bertambah malas dan banyak tidur di malam hari. Siang harinya dipakai untuk makan dan minum, sedangkan malamnya hanya untuk tidur." (Tafsir al-Qurthubi, 11/67).

orang gendut
Hadis lain yang menunjukkan celaan bagi gemuk,
Dari Ja’dah bin Khalid, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat ada orang gendut. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk perutnya,
لَوْ كَانَ هَذَا فِي غَيْرِ هَذَا لَكَانَ خَيْرًا لَكَ
Andai gendut ini tidak di sini, nscaya itu lebih baik bagimu. (HR. Ahmad 15868, dan sanadnya didhaifkan Syuaib al-Arnauth).
Kemudian dalam hadis dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma,
Suatu ketika ada orang bersendawa di dekat Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menegurnya,
كفّ عنا جُشاءك ، فإنَّ أكثرهم شبعاً في الدنيا أطولُهم جوعاً يوم القيامة
Jangan keras-keras sendawanya, sesungguhnya orang yang paling sering kenyang di dunia, dia paling lama laparnya di akhirat. (HR. Turmudzi 2666 dan dihasankan al-Albani)
Kemudian, disebutkan pula dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menceritakan salah satu model manusia yang disiksa di hadapan seluruh makhluk,
إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ العَظِيمُ السَّمِينُ يَوْمَ القِيَامَةِ، لاَ يَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، وَقَالَ: اقْرَءُوا {فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا}
Sesungguhnya akan didatangkan seseorang yang sangat besar dan gemuk pada hari kiamat, akan tetapi timbangannya di sisi Allah tidak seberat sayap nyamuk. Bacalah firman Allah, (yang artinya), “Dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.”
(HR. Bukhari 4729 & Muslim 7222).
Ketika menyebutkan hadis di atas, an-Nawawi mengatakan,
“لايزن عند الله جناح بعوضة”  أى لايعدله فى القدر والمنزلة أى لاقدر له وفيه ذم السمن
“Timbangannya di sisi Allah tidak seberat sayap nyamuk” artinya beratnya dan nilainya tidak menyamai sayap nyamuk, artinya tidak ada nilainya. Di sini terdapat celaan bagi kondisi gemuk. (Syarah sahih Muslim, 17/129)
(Sumber: konsultasisyariah.com | dream.co.id)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==