Sepercik Hikmah - Ulama Arab Saudi yang terkenal, Syaikh ‘Aid Al-Qarni, mengungkapkan detik-detik upaya pembunuhan dirinya di kota Zamboang, Filipina, pada Selasa, 1 Maret 2016, lalu.
Sebagaimana dikutip Islam Memo dari saluran TV MBC (3/3/2016), Syaikh Al-Qarni menyebutkan bahwa keadaannya sudah membaik serta sudah mampu berjalan dan bergerak seperti biasa setelah mendapatkan perawatan medis.
Syaikh Al-Qarni menceritakan bahwa dirinya ditembak dari jarak yang sangat dekat sebanyak tiga kali, tetapi hanya dua peluru yang mengenai dirinya, yaitu di tangan dan perut.
“Saat ini kondisi saya sudah membaik dan stabil setelah dokter berhasil mengeluarkan kedua peluru itu dari badan saya. Besok (Jumat, 4 Maret 2016) saya akan bertolak ke Manila.”
“Saya ditembak setelah memberikan muhadharah di hadapan publik (di kota Zamboang) tentang perdamaian, persaudaraan, dan juga buku saya La Tahzan.”
“Penembakan itu tepatnya terjadi pada saat saya naik ke mobil setelah acara, tiba-tiba seorang laki-laki maju dan menembakkan senjatanya. Seandainya bukan karena kemurahan Allah Swt, saya tidak akan selamat karena hanya berjarak sekitar 2 meter,” lanjut Syaikh Al-Qarni menceritakan.
Dalam kesempatan wawancara dengan MBC via telepon itu, Syaikh Al-Qarni juga menyebutkan bahwa kepolisian Filipina meminta secara resmi kepadanya untuk tidak menyebutkan nama/pihak tertentu sebagai dalang penembakan sampai hasil investigasi diumumkan.
Syaikh ‘Aid Al-Qarni, salah satu ulama Arab Saudi yang cukup dikenal dunia, mendapatkan serangan percobaan pembunuhan di kota Zamboang, Filipina, pada 1 Maret 2016, sehingga terluka di bagian tangan dan perutnya.
Selain dirinya, serangan itu juga melukai Atase Urusan Agama Islam Kedubes Arab Saudi untuk Filipina di bagian kakinya.
Sumber: www.dakwatuna.com