Kisah yang kami sajikan ini merupakan salah satu dari kisah-kisah islami yang banyak mengandung hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Harapan kami, semoga kisah atau cerita tersebut dapat memotivasi kita semua agar kehidupan kita lebih baik lagi dimasa-masa yang akan datang.
Kisah ini terjadi pada jaman Nabi Ibrahim as, Beliau mempunyai seorang murid yang akan segera menikah. Tapi sebelum pemuda ini menikah , Nabi Ibrahim as ditemui oleh malaikat yang memberitahukan bahwa usia pemuda itu tidak sampai sehari lagi.
Bagaimana kisahnya, yuk kita simak bersama :
Nabi Ibrahim as dan Seorang Pemuda yang ditunda ajalnya.
Suatu hari Nabi Ibrahim as didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera menikah besok pagi. Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim as. Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya,
"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut.
"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muridku," jawab Nabi Ibrahim as.
"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim as.
"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut.
Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.
Keesokan harinya Nabi Ibrahim as berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup. Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat muridnya menikah.
Pemuda tersebut Masih Hidup Hingga Umur 70 Tahun.
Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim as malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anak muda ini 70 tahun.
Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya. Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan berbohong.
"Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu?" tanya Nabi Ibrahim.
"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat.
Kematian adalah di tangan Allah .. Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Allah semata ..
Diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.” (HR. Thabrani).
Wallahu a'lam bishawab
sumber : www.solusiislam.com
Rumah Ku Adalah Syurga Ku Sebelum Syurga Sesungguhnya Ku Dapat
·
· Sepercik Hikmah - ‘Rumahku Surgaku’. Mungkin sudah seringkali kita mendengar kata ini. Semua orang tentu menginginkan dapat memasuki surga dengan berbagai kenikmatan. Namun, sudahkah rumah kita menjadi surga bagi kita, yang akan mengantarkan kita kepada surga sesungguhnya?
Rumah adalah tempat kita menjalani berbagai aktifitas. Tempat keluarga berkumpul, beristirahat, menghabiskan waktu bersama. Entah berapa banyak kenangan yang terukir dalam sebuah rumah. Maka, ciptakanlah kenangan yang baik, penuh kebahagiaan dan keberkahan.
Untuk menggapai keberkahan dalam sebuah rumah, tentunya kita harus menciptakan kondisi yang membuat rumah memiliki suasana keIslaman yang kuat, dan kuncinya ada pada penghuninya. Penghuni rumahlah yang akan menentukan apakah berkah Allah akan turun pada rumah tersebut atau tidak.
Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengundang berkah Allah dalam rumah kita:
1. Biasakanlah menebar salam di antara penghuni rumah. Jika perlu, tempel stiker bertuliskan ucapan salam agar mengingatkan anggota keluarga atau tamu yang akan berkunjung. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)
2. Hiasilah rumah dengan lantunan indah ayat suci Al-Qur’an. Biasakanlah memperdengarkan Al-Quran setiap harinya baik dari anggota keluarga yang membacanya ataupun melalui rekaman murotal dengan suara Qari’ yang indah. Bacaan Al-Qur’an adalah juga bentuk dzikir untuk mengingat Allah yang akan menghadirkan ketenteraman. Allah ta’ala berfirman,
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar Ra’du: 28)
3.
4. Buatlah kajian Islam keluarga minimal seminggu sekali untuk membahas ajaran Islam baik seputar aqidah, syari’ah, dakwah atau materi lainnya agar membiasakan keluarga menuntut ilmu. Selain itu, ini juga bisa mempererat hubungan anggota keluarga yang satu dengan lainnya.
5.
6. Bagi ayah, jadilah sebaik-baik pemimpin dalam keluarga. Carilah rizki yang berkah untuk memberikan nafkah kepada keluarga. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak.
7.
8. Bagi ibu, tanamkanlah aqidah Islam yang benar kepada anak dan didiklah mereka menjadi generasi terbaik yang akan menjadi benteng peradaban Islam yang mulia. Bekerjasamalah bersama ayah dalam membina mereka.
9.
10. Doronglah anak-anak untuk menghafal Al Quran, memahami maknanya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Pada intinya, jadikanlah rumah sebagai fondasi, tempat awal lahirnya sosok-sosok pribadi terbaik umat Islam yang menjalankan ajaran Islam sepenuhnya sehingga dari sanalah insya Allah keberkahan dan ridho Allah akan tercurah. (muslimahzone)