Sepercikhikmah – Sahabat sepercikhikmah, Setiap manusia tentu menginginkan kehidupan yang senantiasa dinaungi dengan keberuntungan. Kebanyakan manusia menganggap bahwa kelimpahan harta kekayaan merupakan salah satu tolak ukur seseorang dikatakan beruntung.
Sahabatku, Menurut mereka dengan banyaknya harta yang dipunyai akan membuat hidupnya menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, mulai timbul sikap ambisus di dalam diri seseorang untuk keberuntungan tersebut. Bahkan mereka akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Namun, hal tersebut justru dapat membuat mereka terjerumus dalam dosa. Padahal ada banyak cara untuk mendapatkan keberuntungan, salah satunya ialah dengan melakukan amalan kebaikan. Lantas amalan apa saja yang membawa keberuntungan tersebut? Berikut ulasannya.
a. Yang pertama ialah Amar Makruf Nahi Munkar
Amalan pertama yang bisa membawa kita untuk meraih keberuntungan ialah amal makruf nahi munkar. Sebagai manusia yang mengemban amanah untuk menjadi pemimpin di muka bumi, kita tidak hanya diwajibkan untuk beribadah kepada Allah SWT saja. Akan akan tetapi kita harus menebarkan kebaikan kepada setiap makhluk.
Allah SWT memberikan waktu dengan porsi yang sama kepada setiap hamba-Nya. Oleh karena itu, kita harus mampu memanfaatkan setiap waktu tersebut untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk sesama. Dengan demikian, maka dirinya akan menjadi mukmin yang beruntung. Allah SWT berfirman:
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali-Imran [3]: 104).
Abu Ja’far al-Baqir meriwayatkan, Rasulullah membaca firman Allah di atas lalu berkata: Yang dimaksud dengan kebaikan ini ialah mengikuti al-Qur’an dan sunnahku. Amalan yang makruf ialah amalan yang mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan munkar ialah perbuatan yang menjauhkan diri dari Allah.
b. Yang kedua ialah Berjihad Di Jalan Allah
Amalan kedua yang membawa manusia untuk meraih keberuntungan ialah dengan berjihad di jalan Allah SWT. Jihad diartikan sebagai mencurahkan seluruh kemampuan untuk memerangi orang-orang kafir. Allah SWT berfirman:
“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka berjihad dengan harta dan jiwa. Mereka itu memperoleh kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taubah [9] :88).
Istilah jihad sendiri sering digunakan untuk melawan hawa nafsu, setan dan orang-orang fasik. Ada banyak cara untuk melakukan jihad, di antaranya dengan mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan agama Islam. Menolak segala bentuk syubhat dan syahwat untuk melawan setan.
Ada banyak hikmah yang akan diperoleh apabila seseorang melakukan jihad. Ibn Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatawa mengatakan bahwa pada hakikatnya jihad ialah meraih apa yang dicintai Allah berupa iman dan amal shaleh, dan menolak apa yang dibenci Allah, berupa kekufuran dan maksiat. Keutamaan jihad telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah. Allah akan menyediakan ganjaran bagi hamba-Nya yang berjihad dengan niat yang mulia.
c. Yang Ketiga ialah Sami’na wa atha’na
Amalan selanjutnya yang membuat manusia meraih keberuntungan ialah Sami’na wa atha’na. Sami’na wa atha’na bisa disebut sebagai penghulu kata dalam membuktikan eksistensi keimanan seseorang. Allah berfirman:
“Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “kami mendengar dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS An-Nur [24]: 51).
Orang yang melaksanakan amalan ini tidak akan terjebak dalam pertanyaan mengapa Allah memerintakan begini atau melarang begitu di dalam Al-Qur’an. Akan tetapi syahadat yang dimilikinya sudah mengakar sehingga ia terdorong untuk melaksanakan segala perintah dari Allah SWT dan Rasul-Nya serta menjauhi apa yang sudah dilarang. Dengan keimanan tersebut tentulah orang itu akan mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya.
d. Yang Keempat ialah Shalat dan Zakat
Shalat dan zakat menjadi amalan selanjutnya yang dapat membuat manusia meraih keberuntungan dalam hidupnya. Shalat dan zakat menjadi dua pilar utama bagi manusia dalam beribadah kepada Allah SWT.
Shalat merupakan amalan paling utama dan menjadi ibadah yang pertama kali dihisab saat di akhirat kelak. Shalat menjadi salah satu ibadah yang bisa menjadi tameng ampuh bagi manusia untuk membentengi dirinya dari segala macam bentuk kemaksiatan.
Sedangkan zakat merupakan ibadah yang berdimensi infiradi (personal) dan jama’i (sosial). Yusuf al-Qaradhawi mengatakan bahwa zakat yang dikeluarkan karena ketaatan kepada Allah dngan harapan dapat mensucikan jiwa dari segala kotoran dan dosa. Selain itu, zakat juga mampu menumbuhkan rasa cinta kasih orang-orang yang lemah dan miskin. Allah SWT berfirman:
“Yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat. Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Lukman [31]: 4-5).
e. Yang Kelima Ialah Menjauhi Riba
Amalan terakhir yang bisa dilakukan untuk meraih keberuntungan ialah dengan menjauhi riba. Pada saat ini riba menjadi suatu hal yang paling dekat pada diri manusia. Praktek riba tersebar dimana-mana, hal ini tidak terlepas dari strategi musuh-musuh Islam untuk menghancurkan umat Islam. Parahnya lagi, praktek riba ini sudah dianggap biasa di kalangan masyarakat. Padahal apabila kita mampu menjauhi perbuatan riba, maka akan mudah bagi kita untuk meraih keberuntungan.
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah agara kamu beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 130).
Demikianlah ulasan tentang kelima amalan yang bisa kita lakukan agar mendapatkan keberuntungan dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Lakukanlah amalan-amalan di atas hanya semata-mata karena Allah SWT, agar Allah SWT selalu melimpahkan keberkahan pada hidup kita. Aamiin
Sumber : infoyunik. com