Kabar Islam Terupdate - Olimpiade Rio 2016 di Brazil menjadi pusat perhatian dunia. Perhelatan olahraga terbesar dunia ini menampilkan pelbagai cabang olahraga dan diikuti oleh ragam negara di seluruh dunia.
Semua berkompetisi secara adil, tidak pandang bulu dan asal suku atau ras mereka. Termasuk saat tampilnya seorang muslimah saat membela negara mereka di kompetisi ini.
Mereka tetap teguh memegang keimanan, tidak peduli meski tampilan seragam mereka sedikit berbeda dari kostum pada umumnya. Mereka harus mengenakan hijab, baju lengan panjang, dan juga celana yang menutupi aurat, seperti yang diperintahkan dalam agama.
1. Kariman Abuljadayel, atlet lari berhijab yang bikin haru dunia
Meski hanya finish di urutan paling belakang, Kariman Abuljadayel menarik perhatian dunia. . Ya, untuk pertama kalinya Arab Saudi menerjunkan pelari wanita, dan tentunya mengenakan hijab.
Dia mengambil bagian dari cabang olahraga lari 100 meter. Dilansir harian Dailymail, Sabtu (13/8), keberadaannya dalam kejuaraan tersebut mematik perhatian sejumlah jurnalis dan penonton. Pasalnya, Tak hanya soal penampilan, perjuangan gadis 22 tahun ini membuat banyak orang terharu melihatnya. Meski tertinggal jauh dari lawan-lawannya, dia tetap berusaha mencapai garis finish. Alhasil, dia menyelesaikan pertandingan dalam waktu 14.61 detik.
Meski waktu yang diselesaikannya jauh dari pelari asal Kanada Charlotte Wingfield dengan catatan 11.86 detik, namun posisinya masih lebih baik dibandingkan pelari sal Kiribati Karitaake Tewaaki yang hanya mencatatkan waktu 14.70 detik.
2. Ibtihaj Muhammad, atlet anggar berjilbab pertama asal AS
Olimpiade sudah dilaksanakan di Rio de Janeiro, Brasil. Tampak ada yang berbeda dari perhelatan olimpiade kelas dunia ini.
Salah satunya dari atlet anggar asal Amerika Serikat, Ibtihaj Muhammad, dia digadang sebagai atlet hijab pertama asal AS yang berlaga di Olimpiade Rio 2016. Menurutnya meski ini baru kali pertama terjadi, semangatnya berkompetisi dan berlaga tidak menyurutkan kadar keimanannya kepada agama.
"Keimanan adalah nomor satu dan yang paling utama bagiku," ungkap Ibtihaj kepada Huffington Post, Jumat (17/7).
"Aku harus melakukan keduanya (olahraga dan beribadah) karena aku sudah berkompetisi pada level ini," tambahnya.
Saat berlaga kemarin, Ibtihaj sempat mengalahkan lawannya Olena Kravatska asal Ukraina. Atlet berusia 30 tahun ini pernah meraih medali emas dalam Kejuaraan Anggar Dunia di Rusia pada 2014 lalu.
3. Pemain voli Mesir tak ragu gunakan hijab meski lawannya kenakan bikini Perbedaan kontras antara kultur yang berbeda tercium di Olimpiade Rio 2016. Dari ajang olahraga voli pantai, Mesir dihadapkan dengan Jerman.
Ada yang tidak biasa dalam pertandingan kali ini, dimana kostum olahraga tim Jerman yang terbuka ala barat dan Mesir yang tertutup dan berhijab ala budaya timur.
Dua pemain berhijab asal Mesir yang berhijab adalah Nada Meawad and Doaa Elghobashy. Sebuah tangkapan gambar menunjukkan perbedaan kontras antar ke duanya dari sudut pakaian saat melakukan blok dekat net, seperti dikutip dari koran the Daily Mail, Senin (8/8).
Menurut peraturan internasional sendiri, pemakaian model berbeda kostum antar negara adalah dibolehkan. Hal itu sudah pernah terjadi sebelumnya di Olimpiade London 2012, dengan seragam lengan panjang dan celana legging.
Dalam pertandingan tim Mesir harus mengakui keperkasaan Jerman yang diisi oleh L. Ludwig dan K. Walkenhorst dengan hasil 2-0.
4. Aia Mohamed, atlet olimpiade muda berhijab asal Mesir
Aia Mohamed adalah seorang atlet muda berhijab asal Mesir yang masih terbilang muda. Kiprahnya bersinar di ajang Olimpiade London 2012.
Wanita kelahiran 1 Agustus 1994 ini memiliki sederet rekor luar biasa, seperti pemain tunggal terbaik dalam tujuh laga yang mencapai poin 11 lebih dulu dalam pertandingan.
Aia juga telah menyabet lima gelar dalam empat kejuaraan dunia yang diikutinya.
sumber : Merdeka.com
