Medianda – Sahabat media Setiap orang memiliki takdirnya masing-masing dan tidak akan tertukar dengan orang lain. Salah satu hal yang menjadi takdir kita adalah rezeki. Allah telah membagi rezeki pada umat-Nya secara adil. Manusia mencari rezeki dalam kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan. Tapi ingat kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Terdapat makhluk lain yang juga hidup berdampingan dengan kita, yakni setan. Mereka hidup layaknya manusia, yakni mereka juga tidur, makan, minum dan lain sebagainya. Pastinya mereka tidak mendapatkan itu dengan cuma-cuma, mereka juga harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkannya, seperti uang. Lalu apa yang menjadi rezeki bagi mereka?
Setiap makhluk Allah pasti diberi rezeki. Tidak hanya bagi ciptaan-Nya yang patuh, Allah pun memberikan rezeki kepada makhluk pembangkang dan penyesat manusia yakni setan laknatullah. Ternyata setan mempunyai pola kehidupan menyerupai manusia.
Namun apakah di dunia gaib juga tersedia makanan layaknya dunia manusia? Dari manakah setan ini mendapatkannya? Ternyata setan dan kawanannya juga memperoleh rezeki dari setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Namun bagaimana bisa makanan yang kita konsumsi bisa menjadi sumber rezekinya mereka? Berikut penjelasan selengkapnya.
Kepada Allah Ta’ala, iblis berkata, “Tuhanku, semua makhluk telah Engkau jelaskan rezekinya.” Pungkas makhluk terlaknat ini seraya sampaikan tanya, “Di manakah rezeki bagiku?”
Dalam lanjutan hadits yang diriwayatkan oleh adh-Dhiya’ dari Sa’id bin Jubair yang mendapatkan riwayat ini dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Ta’ala berkata (menjawab pertanyaan setan tentang rezeki bagi mereka), ‘Di dalam makanan yang tidak disebutkan nama-Ku.’”
Merujuk pada makna kalimat ‘makanan yang tidak disebutkan nama-Ku (Allah)’, maka semua jenis makanan baik yang halal sekalipun bila dikonsumsi manusia tanpa membaca bismillah maka makanan tersebut termasuk dalam kategori rezeki setan.
Ditegaskan dalam riwayat lain, bahwa setan juga memakan kacang sebagaimana disampaikan oleh ‘Umar bin Khaththab. Ia bertanya kepada seseorang yang pernah ditawan bangsa jin, “Apakah makanan mereka?”
Yang ditanya sampaikan jawaban, “Kacang, dan apa yang tidak disebutkan nama Allah Ta’ala (saat memakannya).”
“Apa minumannya?” tanya ‘Umar lagi. Lalu dijawab, “Jadaf.”
Jadaf ditafsirkan sebagai tumbuhan di Yaman yang tidak perlu menggunakan air untuk memakannya, atau makanan yang bisa dimakan oleh unta dan tidak butuh air setelah memakannya, atau minuman yang tidak membuat peminumnya tersedak.
Selayaknya rezeki bagi manusia yang berbentuk makanan, ada pula jenis bahan tertentu yang dijelaskan sebagai makanan (rezeki) bagi bangsa setan ini. Hal ini disimpulkan dari hadits yang dishahihkan oleh Imam Muslim sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada bangsa jin, “Setiap tulang yang tidak disebutkan nama Allah Ta’ala yang jatuh ke tanganmu ialah daging yang paling baik untukmu.”
Lanjut baginda yang mulia, “Dan setiap kotoran binatang ialah makanan binatangmu.”
Kemudian, baginda Nabi menghadap ke arah para sahabatnya yang mulia. Beliau berpesan, “Jangan gunakan keduanya (tulang dan kotoran hewan) untuk membersihkan kotoran. Sebab keduanya adalah makanan saudara-saudaramu.”
Nah sahabat medianda itulah penjelasan mengenai makanan manusia bisa menjadi rezeki bagi setan, semoga dengan adanya informasi tersebut dapat menjadi pelajaran berharga kita semua sebagai umat muslim. Pelajaran yang dapat dipetik yakni hendaklah mengucap bismillah sebelum melakukan sesuatu. Semoga bermanfaat
Sumber:Ukhtiindonesia.com