Medianda – Sahabat media setiap perjalanan rumah tangga setiap pasangan memiliki permasalahan yang berbeda-beda, tidak selamanya perjalanan rumah tersebut lurus-lurus saja, hanya yang perlu dipersiapkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan yang ada. Seperti kisah berikut ini.
Seorang istri dengan wajah sedih dan murung datang bertemu Tuan Syeikh untuk mengadu hal suaminya.
Syeikh: Apa keperluanmu wahai ibu?
Istri: Saya ingin mengadu kepada Tuan perihal suami saya.
Syeikh: Apa aduanmu itu?
Istri: Saya dianiaya dan dizalimi suami saya, tuan syeikh.Saya diabaikan. Suami saya tidak menjalankan tanggungjawabnya kepada saya. Nafkah saya tidak ditunaikan Tuan. Makan minum saya tidak diendahkan Tuan. Tempat tinggal saya juga tidak diuruskan. Tuan syeikh tersenyum.
Istri itu keheranan. Sedang hatinya dirundung sedih, Tuan Syeikh boleh tersenyum mendengar aduannya.
Syeikh: Wahai ibu yang dirahmati ALLAH, sesungguhnya kamu wanita dan istri yang beruntung.
Istri: Hah.. Untung !
Syeikh: Ya wahai ibu. Kamu sangat beruntung. Kamu wanita dan istri terpilih.
Istri: Saya bernasib malang Tuan. Saya hidup susah. Saya menderita dan sengsara Tuan. Kehidupan saya penuh derita.
Syeikh: Sudahkah kamu berdoa wahai ibu?
Istri: Sudah Tuan. Saya sudah hampir putus asa. Suami saya tetap tidak berubah.
Syeikh: Wahai ibu, ALLAH sedang mengujimu. ALLAH amat kasih dan sayang padamu. Ujian itu memberi peluang kepadamu mengumpul pahala. Tahukah kamu, bahwa ALLAH sangat dekat dengan doa orang-orang yang teraniaya dan dizalimi. Doa seorang istri yang dianiaya dan dizalimi oleh suaminya itu, lebih dekat dan mendapat perhatian daripada ALLAH. Karena apa?Karena seorang istri itu merupakan amanah kepada seorang suami. Maka penganiayaan dan kezalimannya kepadamu akan memberatkannya di sisi ALLAH.
Andai kamu mendoakan kehancuran dan kemusnahannya pun ALLAH akan mendengar doamu itu wahai ibu. Kamu pulanglah ke rumahmu dan jalankan tanggungjawabmu terhadap suamimu sebagai istri dengan taat kerana ALLAH. ALLAH akan membantumu.
Istri: Suamiku sudah tidak pulang ke rumah wahai Tuan. Dia sudah lama meninggalkan aku dalam derita dan sengsara ini.
Syeikh: ALLAH..beruntungnya kamu wahai ibu...
Istri: Kenapa Tuan asyik mengatakan yang saya ini beruntung? Sedangkan saya ini hidup dalam sengsara, derita dan air mata?
Syeikh: ALLAH...wahai ibu, berapa umurmu sekarang ini?
Istri: 40 tahun Tuan.
Syeikh: Berapa lama lagi kamu mau hidup di dunia ini?
Istri: Saya tidak tahu Tuan. Itu kuasa ALLAH.
Syeikh: Kamu mau saya ceritakan apa untungnya kamu sebagai istri yang dianiaya dan dizalimi suami?
Dengan lemah dan sedih, si istri cuma mengangguk.
Syeikh: Rasulullah saw yang mulia telah bersabda bahawa, umur ummatnya sekadar 60 ke 70 tahun saja.
Andai sekarang kamu sudah 40 tahun, deritamu itu tidak akan lama lagi. Ia akan segera hilang saat Tuhanmu menjemput kamu kembali pada-NYA.
Andai kamu bersabar, segala derita itu akan ALLAH gantikan dengan SYURGA yang indah. Tidakkah itu bermakna kamu beruntung? Tahukah kamu, berapa lama derita dan sengsara yang bakal ditanggung suamimu di Akhirat nanti?
Istri: Tentunya Tuan lebih tahu.
Syeikh: Bagi seorang suami, istri adalah amanah yang WAJIB dijaga dengan baik. Segala tanggungjawab dan haknya wajib ditunaikan oleh seorang suami. Suamimu yang telah menganiaya dan menzalimimu, akan disiksa oleh azab ALLAH di akhirat sana berjuta-juta kali ganda berbanding derita yang sedang engkau menderita di dunia ini wahai ibu....
Bukankah sehari di akhirat itu, bersamaan dengan 1000 tahun di dunia?
Selagi mana kamu tidak ridho akan kezaliman dan penganiayaannya terhadapmu, maka selagi itu suamimu itu akan terpaksa menanggung dosanya itu.
Istri itu tertunduk.....
Syeikh: Tahukah kamu, siapakah yang paling mudah menyeret seorang suami ke neraka ALLAH di akhirat nanti?
Tidak lain dan tidak bukan adalah istri-istri dan anak-anaknnya sendiri.
Mana-mana hak istri dan anak yang tidak ditunaikan, itulah antara hal yang cepat
mengheret seorang suami di akhirat nanti.
Istri: Tapi suami saya itu seorang yang kuat bersolat dan beribadah Tuan. Mana mungkin dia akan ke neraka?
Syeikh: Selama mana kamu sebagai istrinya dianiaya dan dizalimi, tidak ditunaikan hak dan tanggungjawab, semua ibadahya termasuk solat, puasa, sedekah dan sebagainya, tidak berpahala di sisi ALLAH. Bahkan boleh sehingga ALLAH menolak solatnya itu.
Apa lagi yang tinggal pada seorang hamba andai ibadah solatnya pun telah ditolak oleh ALLAH Ta'ala?
Istri: Bagaimana andai dia menceraikan saya Tuan? Dapatkah dia menyelamatkan dirinya dari neraka ALLAH?
Syeikh: Selama mana kamu masih istrinya, dan kamu tidak ridho, maka dia tetap akan menanggungnya. Andai kamu diceraikan, sampai habis waktu iddah suamimu itu masih wajib mengurus dan menunaikan hakmu sebagai istri.
Dosanya padamu sepanjang waktu itu tidak akan terluputkan walaupun dia telah menceraikanmu selagi kamu tidak ridho.
Suami yang tidak menunaikan hakmu itu adalah suami yang berhutang denganmu.
Istri itu diam.
Melihat istri itu diam, Tuan Syeikh bertanya;
Syeikh: Pernahkah suamimu itu meminta maaf padamu?
Istri itu menggelengkan kepala.
Syeikh: Adakah ibu masih menyayanginya? Istri itu hanya membisu.
Syeikh: Adakah kamu ridho akan perbuatannya terhadap kamu wahai ibu? istri itu masih diam.
Syeikh: Maha Suci ALLAH... Suamimu itu bukan menganiaya dan menzalimimu wahai ibu, tetapi dia menganiaya dan menzalimi dirinya sendiri...
Tuan Syeikh tunduk dan tiba-tiba mengalirkan air mata.
Dia menangis sebak.
Si-istri berasa pelik, lalu bertanya
Istri: Kenapa tuan menangis?
Syeikh: Aku berasa sedih dan amat takut kepada ALLAH.
Aku kasihan kepada suamimu itu.
Di akhirat nanti, sudah pasti kamu akan mengyeretnya ke neraka.
Susah dan sukarnya menjadi seorang suami. Bahu seorang suami ini berat dan sarat mau menanggung beban dosa yang banyak. Untungnya kalian para istri.
Walau di dunia Allah perintahkan kalian wajib taat dan patuh kepada suami, itu hanya sekejap saja.
Kesusahan dan kesulitan kalian hanya di dunia, sedang kami para suami, tertanggung hingga ke akhirat.
Pulanglah wahai ibu, andai kamu masih menyayangi suamimu, MAAFKANLAH dia.
Andai kamu tidak memaafkan dia dan tidak ridho akan perbuatannya, maka tertanggunglah dibahunya dosa yang berat itu hingga ke akhirat. Istri itu pulang, tetapi kali ini wajahnya cerah dan bibirnya mengukir senyum mengenangkan janji-janji ALLAH yang disampaikan oleh Tuan Syeikh.
Sahabat mediandsa semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada pembaca. Semoga bermanfaat.
Aamiin ya Rabbal'alamiin (dari berbagai sumber)