Medianda – Sahabat medianda Hampir di semua acara ulang tahun, selalu ada 'adegan' meniup lilin, pemotongan kue, mendapatkan hadiah, dan lain sebagainya. Ini adalah tradisi yang selama ini dianut oleh hampir di semua negara. Namun pernahkah Anda berpikir mengapa di acara ulang tahun kebanyakan selalu ada ritual tiup lilin? Ternyata, lilin yang ada pada kue ulang tahun adalah sebuah tradisi yang sudah berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Beberapa pihak mengklaim bahwa tradisi tersebut ada sejak zaman Yunani kuno. Sampai sekarang orang mengikutinya sebagai ritual yang wajib.
Menurut lansiran Boldsky (27/9), menyalakan lilin dalam sejarahnya adalah cara khusus di mana orang membayar upeti kepada dewi bulan Yunani, Artemis.
Dalam ritual tersebut awalnya kue yang dipakai haruslah berbentuk bulat untuk melambangkan bulan. Sementara lilin yang ditambahkan di bagian atasnya merupakan pemanis untuk menggambarkan sinar atau cahaya bulan.
Dulu, orang Yunani kuno mengatakan bahwa saat berulang tahun dan menyalakan lilin kemudian meniupnya adalah untuk alasan keagamaan. Mereka mengibaratkan lilin juga sebagai 'cahaya kehidupan'.
Zaman dulu, orang yang berulang tahun harus berdoa terlebih dulu sebelum meniup lilin. Diharapkan doa tersebut adalah doa yang paling diinginkan. Kemudian setelah lilin ditiup, asap yang mengambang diudara dipercaya akan mengantarkan doa-doa orang yang berulang tahun ke Dewi Bulan Yunani, Artemis. Bahkan acara tiup lilin dulu tidak hanya dilakukan saat ulang tahun saja, namun saat orang-orang zaman dulu memiliki keinginan yang ingin dikabulkan.
Sahabat medianda itulah sejarah mengapa di saat ulang tahun ada ritual meniup lilin. Semoga bermanfaat.