Medianda – Sahabat medianda Dalam kitab an-Nawâdir yang di tulis oleh Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Mishri al-Qulyubi asy-Syafi‘i diceritakan, bahwasannya suatu ketika Iblis mendatangi Fir’aun dan berkata, “Apakah kau tahu siapa aku dan mengenaliku?”
“Ya, tentu saja” sahut Fir’aun.
“Kau sudah mengalahkanku dalam satu hal.”
“Apa itu?” Tanya Fir’aun karena merasa penasaran.
“Kelancanganmu mendaku sebagai seorang tuhan. Sungguh, aku lebih tua darimu, juga lebih lebih kuat dan berpengetahuan ketimbang dirimu. Tapi aku tak berani melakukannya.”
“Kau sungguh benar. Tapi aku akan bertobat,” kata Fira’un.
“Jangan buru-buru begitu,” bujukkan dan rayuan Iblis la’natullah ‘alaih, “ Bukankah penduduk Mesir sudah mau menerimamu sebagai tuhan? Jika kau bertobat, maka mereka semua akan meninggalkanmu, menghancurkan kekuasaanmu,dan merangkul musuh-musuhmu hingga kau tesungkur dalam kehinaan.”
“Kau benar,” jawab Fir’aun, “Tapi, apakah kau sadar dan tahu siapa penghuni muka bumi ini yang lebih buruk dari kita berdua?”
Kata Iblis, “Ya. Orang yang tidak mau menerima permintaan maaf orang lain. Dia lah yang lebih buruk dariku dan darimu.
