Medianda – Sahabat medianda Akhir-akhir sangat ramai diperbincangkan didunia sosmed mengenai salah satu PNS yang mengamuk dan mencakar salah satu anggota polentas yang sedang berjaga di jalanan waktu itu. Sosok wanita berisial DN mendadak jadi perbincangan netizen di media sosial. Setelah aksinya menyerang petugas polisi lantas di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Selasa 13 Desember 2016, tersebar luas.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari DN. Namun, setelah video aksinya yang bersitegang dengan polantas viral di media sosial, akun Facebook DN banyak dibully netizen lewat kolom komentar di beberapa statusnya.
DN diketahui membuat akun FB baru dengan nama serupa. Foto profil yang digunakannya pun masih menggunakan salah satu foto yang sempat diunggah di foto lama.
Belum diketahui apakah benar akun baru DN ini benar akun resmi dan bukan akun palsu.
" Lagi pusing… tmn2 klau perlu kesini aja. Akun lama dh tak blokir.. bnyk yg ngotori," tulis DN pada status perdananya dengan lokasi di kawasan Monas.
Lalu ia menulis kembali, beberapa jam kemudian, " Mereka tidak mengerti saya
Hanya emosi sesaat. Mhon mf semua," ujarnya
Belakangan diketahui, DN adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Mahkamah Agung (MA).
" Iya benar, yang bersangkutan kerja di MA tepatnya sebagai pegawai Biro Perencanaan MA," kata Kepala Biro (Kabiro) Hukum dan Humas Mahkamah Agung (MA), Ridwan Mansyur, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.
Meski begitu, Ridwan mengaku tidak mengenal DN. Ini karena ada banyak PNS yang berdinas di lingkungan MA.
" Di sini (MA) ada 31.700 pegawai. Saya sudah cek dan dia kerja di bagian sana," ucap dia.
Selanjutnya, dia menegaskan segala bentuk pelanggaran hukum merupakan tanggung jawab pribadi pegawai yang bersangkutan. Menurut dia, MA tidak memiliki kaitan atas pelanggaran tersebut.
" Itu kan bukan dalam rangka kedinasan. Nah, jadi itu tanggung jawab sendiri. Tapi, ketentuan dinas (ada aturan) atau PNS tidak boleh memanfaatkannya. Tapi namanya manusia, ada saja," ujar dia.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana mengatakan seorang anggota Satlantas Polda Metro Jaya mendapat perlakuan tidak menyenangkan pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Alasan Mengamuk
Sapta mengatakan polisi itu ditugaskan untuk membantu mengamankan jalur Transjakarta.
" Itu kan yang ditugaskan untuk mengamankan Transjakarta," kata Sapta.
Kini, anggota satlantas tersebut telah menjalani visum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.
Beredar sebuah video seorang wanita yang melakukan pemukulan terhadap seorang anggota satlantas.
Tak Terima Ditilang?
Selain memukul dan mencakar petugas, wanita itu pun memaki petugas dengan kata-kata kasar.
Tidak hanya itu, wanita itu pun menarik baju polisi hingga rompi yang dia kenakan lepas. Diduga wanita tersebut hendak merebut kunci mobil yang diambil oleh petugas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, wanita itu diduga tidak terima karena hendak ditilang oleh petugas tersebut.
Sumber:Dream