Medianda – Sahabat medianda Hampir semua anak-anak tentu senang dengan berbagai jajanan makanan yang dijual dilingkungan sekolah maupun tempat umum lainnya. Anak-anak suka sekali jajan makanan, terutama di sekitar sekolah. Padahal, aneka jajanan di luar sekolah itu belum tentu bersih dan menyehatkan.
Untuk meningkatkan pemahaman anak-anak pada jenis jajanan yang sehat, pihak sekolah bisa membuat program edukasi nutrisi. Selain menyediakan kantin sehat, guru-guru juga dapat menyelipkan materi makanan sehat dalam pelajaran.
Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyusun materi edukasi untuk para guru-guru sekolah sebagai bahan ajar bagi para siswanya mengenai nutrisi, termasuk di dalamnya panganan tidak sehat.
Berikut ini adalah 4 tanda jajanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi.
1. Warna mencolok
Jajanan yang penuh warna mencolok biasanya sangat menarik bagi anak-anak. Padahal, warna mencolok bisa jadi tanda jajanan tersebut mengenakan zat perwarna terlalu banyak. Zat pewarna yang digunakan juga belum tentu menggunakan pewarna makanan, melainkan pewarna tekstil. Biasanya, warna makanan tidak juga hilang dari jari tangan meski sudah mencuci tangan.
2. Rasanya sangat tajam
Dari rasanya, jajanan yang tidak sehat bisa ditandai dengan rasa yang terlalu tajam. Misalnya, rasa terlalu gurih dan pahit. Terlalu gurih adalah merupakan tanda jajanan anak terlalu banyak menggunakan penyedap rasa.
3. Berbau tidak sedap
Jajanan yang tidak sehat juga bisa ditandai dari aromanya. Hindari jajanan yang sudah berbau asam, busuk, dan sudah tengik. Bisa jadi jajanan tersebut sudah kedaluwarsa.
4. Dibungkus koran
Jajanan yang sehat seharusnya tidak dibungkus koran maupun kertas bekas. Makanan bisa tercemar dari bungkus koran tersebut yang tidak bersih. Hindari juga jajanan yang terpapar debu dan banyak lalat.
Sebaliknya, jajanan yang sehat ialah yang terbebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologi. Misalnya, tidak terpapar benda asing, tidak pakai pengawet dan pewarna tekstil, dan kemasannya tidak rusak, serta tidak basi.
Kepala Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan FKM UI, Ahmad Syafiq menambahkan, edukasi mengenai jajanan sehat kepada anak-anak sekolah sangat diperlukan. Akan tetapi, edukasi itu harus didukung dengan kondisi lingkungannya agar membentuk perilaku hidup sehat anak.
“Kalau anak sudah tahu jajanan yang sehat, tapi kalau makanan di kantin masih enggak sehat atau lingkungan tempat makan enggak benar, anak akan jatuh pada lingkungan yang sama,” kata Syafiq.
Semoga bermanfaat dan silahkan sebarkan kesemuanya.
Sumber: tribunnews.com