Medianda – Sahabat medianda Semua orang tentu ingin menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat. Namun menjadi orang sukses bukan perkara mudah. Butuh usaha yang keras untuk mendapatkan titel itu. Selain butuh modal untuk menjalaninya, perlu juga dibarengi dengan jerih payah.
Nik Ainin Sofiya Binti Nik Mahmood (24) mampu mewujudkan semua itu di usianya yang masih belia. Dia memulai semuanya dari nol. Melalui akun Facebooknya wanita tersebut menceritakan pengalamannya membangun bisnis dari bawah hingga kini memiliki mobil mewah.
"Saya bukanlah datang dari golongan orang kaya dan itu tidak mudah untuk mencapai saya yang sekarang ini," tulis Ainin.
Gadis tersebut mengaku sudah ditinggal ayahnya ketika dia dan adik-adiknya masih kecil. Saat itu hanya ibunya yang mengurus dia sekeluarga. Ainin sudah mecari uang sejak usianya belasan tahun, tepatnya ketika duduk di bangku sekolah menengah.
"Antaranya saya pernah buka salon rebonding, buka di rumah dan ibu yang memberikan saya modal untuk membeli perlengkapan," jelasnya.
Tidak hanya itu, dia juga rela berjualan pisang goreng untuk memenuhi segala kebutuhan keluarganya. "Saya tak pernah malu untuk melakukan pekerjaan apapun. Asalkan rezeki itu halal."
Meski keluarganya hidup dalam segala keterbatasan, namun ibunya tidak pernah menyuruhnya mencari uang sendiri. Namun tidak pernah juga melarangnya. Kata dia, tujuannya mencari uang bukan hanya untuk kebutuhan keluarga saja.
Sahabat medianda tetapi menurutnya hal itu dilakukan sekaligus mencari sampingan untuk memenuhi kebutuhannya pribadi. "Kemudian disebabkan juga minat saya yang mendalam dalam dunia bisnis." Tidak hanya itu, selepas sekolah Ainin bekerja menjual jus buah-buahan di depan sekolah sambil menunggu waktu istirahat.
Pada 2010, satu-satunya mobil yang dia miliki adalah mobil milik keluarganya yang sudah tidak berbentuk karena bekas kecelakaan. "Ibarat patah kaki, saat itu kemana-mana harus menumpang orang," katanya.
Dari situ dia dan ibunya bertekad menabung untuk membeli mobil bekas yang harganya murah supaya bisa membeli secara cash. Namun apa yang terjadi, dia malah ditipu temannya. "Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga," kenangnya.
Meski hal buruk itu menimpa keluarganya, mereka tidak pernah putus asa. Akhirnya ibu Ainin mampu kembali membeli mobil bekas sekitar 10 juta.
"Mobil itu agak buruk, atapnya pula bocor. Bila hujan air akan menitik masuk dalam mobil. Air Cond (AC) pula tidak berfungsi. Tiap kali hujan cermin akan beruap, terpaksa lap cermin menggunakan tangan dari sebelah dalam," katanya.
"Kadang-kadang lemas karena terpaksa terkurung dalam mobil yang tak ber AC, mau buka kaca tapi takut air masuk," imbuhnya.
Tapi menurutnya hanya satu yang membuatnya salut, meski keadaannya demikian ibunya tidak pernah mengeluh sama sekali. Ibunya Selalu tenang dan tersenyum. "Tapi hati anak mana yang tidak sedih melihat keadaan itu."
Selain itu ditambah pula adik-diknya masih kecil. "Memang sangat sedih teringat keadaan ibu dan adik-adik di desa. Hampir setiap malam mengalir air mata," kenang Ainin.