Medianda – Sahabat medianda Kamu pernah mendengar tentang suku Toraja yang hidup berdampingan dengan orang yang sudah mati?
Ya, baru-baru ini beredar video yang diunggah Dailymail, memperlihatkan seorang wanita masih menyimpan jenazah ayahnya yang telah meninggal 12 tahun yang lalu. Dalam tradisi suku Toraja, orang tidak dianggap mati jika upacara pemakaman untuknya belum digelar.
Jadi anggota keluarganya merawat mayat itu seolah-olah sedang sakit. Uniknya, jenazah-jenazah itu diberi ruangan sendiri untuk tinggal, layaknya orang hidup. Tubuhnya juga diawetkan dengan formalin agar tidak membusuk.
Mayat itu tidak pernah ditinggalkan sendiri, dan selalu dijaga di ruangan yang terang. Masyarakat Toraja takut jika roh-roh leluhurnya marah dan menimbulkan masalah. Upacara pemakaman adat Toraja sangat rumit, seringkali berlangsung berhari-hari.
Upacara besar ini melibatkan banyak orang dan harus mengorbankan ratusan hewan. Tidak heran jika dalam upacara pemakaman bisa menghabiskan uang ratusan juta bahkan miliaran.
Oleh sebab itu, orang yang tidak mampu biasanya menyimpan jenazah tersebut bertahun-tahun hingga bisa menyelenggarakan upacara pemakaman. Anggota keluarga mengumpulkan uang untuk menyelenggarakan upacara tersebut nanti. Seperti yang dilakukan Mamak Lisa, seorang wanita Toraja.
Ia mengungkapkan pada BBC jika ia telah menjaga jenazah ayahnya, Paulo Cirinda selama 12 tahun. Lisa mengatakan jika kehadiran jenazah ayahnya juga membantu anggota keluarga lainnya mengatasi kesedihan karena ditinggalkan.
“Jika kita segera menguburnya, kita juga akan merasakan sakit,” ujarnya pada BBC, seperti yang dikutip dari Dailymail.
“(jika langsung mengubur) Kita tidak punya waktu menghadapi kesedihan dan menyesuaikan diri dengan perpisahan,” tambahnya.
Berikut videonya.
Sumber:Postshare