Kategori

Hoaks Sebabkan 300 Warga Iran Meninggal, WHO: Minum Ethanol Tidak Sembuhkan Virus COVID-19

By On April 12, 2020


Banyaknya rumor bohong alias hoaks tentang COVID-19 yang beredar dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat. WHO telah mempublikasikan sejumlah pemberitahuan berisikan fakta untuk menangkal informasi palsu.

Melalui akun resmi Twitter-nya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 April lalu baru saja meluruskan kabar bahwa meminum methanol, ethanol atau cairan pemutih dapat mencegah atau menyembuhkan virus korona baru COVID-19.

Faktanya, kabar tersebut adalah hoaks dan justru sebaliknya, mengkonsumsi cairan-cairan tersebut adalah berbahaya dan menyebabkan kematian.

Cairan methanol, ethanol, dan pemutih biasa digunakan untuk mensterilkan permukaan pada benda mati. WHO menyebutkan juga bahwa cairan tersebut layak digunakan untuk membersihkan benda-benda yang sering kita pegang dalam sehari-sehari. Tetapi, cairan tersebut bersifat beracun dan sama sekali tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.

Pada awal Maret kemarin, telah beredar kabar hoaks di Iran yang menyatakan bahwa dengan menenggak minuman yang mengandung methanol, ethanol atau cairan pemutih dapat mencegah atau menyembuhkan virus COVID-19 yang ada di dalam tubuh. Kabar tersebut didengar oleh penjual minuman eceran yang kemudian mencampur minuman dengan cairan-cairan beracun tadi, dan menyebutnya berkhasiat untuk menyembuhkan COVID-19.

Akibatnya, kini sedikitnya 300 orang telah meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang mengandung ethanol, methanol dan cairan pemutih. Lebih dari seribu orang juga telah dirawat di rumah sakit karena keracunan.

Pada waktu itu virus COVID-19 tengah merebak di Iran, sehingga ketakutan masyarakat akan virus tersebut, ditambah ditambah dengan pendidikan rendah dan rumor dari internet telah membuat peristiwa yang mengenaskan itu terjadi.

Minuman beralkohol dilarang untuk dijual di Iran, meski demikian ironisnya peristiwa serupa telah terjadi 2 tahun sebelumnya. Pada 2018, sebanyak 76 orang meninggal dan 768 orang dirawat karena telah keracunan methanol.

Metanol tidak memiliki bau dan tidak bisa dirasakan dalam minuman. Mengkonsumsi cairan tersebut dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh serta otak. Gejalanya meliputi nyeri dada, mual, hiperventilasi, kebutaan, dan bahkan koma.

Untuk mencegah terinfeksi COVID-19, WHO tetap mengingatkan masyarakat cara yang paking efektif adalah untuk rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, serta melakukan physical distancing.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==