Di saat Pandemi Virus Corona menyerang Indonesia, masih ada masyarakat miskin yang hidup merana. Penghasilan mereka yang pas-pasan setiap harinya makin berkurang mengingat pemerintah sudah mengimbau para warga untuk banyak beraktivitas di rumah.
Oleh karena itu pemerintah menetapkan kebijakan jaring pengaman sosial bagi warga yang kesulitan ekonomi akibat adanya pandemi tersebut. Salah satu warga yang layak untuk mendapat jaring pengaman sosial itu adalah kakak beradik yatim piatu yang tinggal di Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.
Dilansir dari Merdeka.com pada Rabu (22/4), kakak beradik itu tinggal di sebuah rumah tak layak huni. Saat pihak aparat keamanan mengirim mereka bantuan sembako, mereka tak memiliki alat untuk mengolah bahan mentah itu menjadi makanan.
Dikunjungi TNI dan Aparat Kepolisian
Dilansir dari akun Instagram @palembang_bedesau, seorang polisi dan aparat TNI mengunjungi rumah kakak beradik yatim piatu itu. Untuk mencari rumah itu, mereka didampingi warga setempat. Sesampainya di depan rumah, polisi dan TNI itu diminta warga itu untuk langsung masuk saja.
"Langsung masuk saja pak, agak kurang dia ini pak," ujar seorang warga sambil mengantar kedua aparat keamanan ini masuk ke rumah.
Kondisi Kurus Kering dan Kelaparan
Sesampainya di dalam rumah, kedua aparat itu melihat kondisi kakak beradik itu sungguh mengenaskan. Sang kakak tampak menggunakan baju yang lusuh dan kotor, sementara sang adik tampak sedang berbaring di ranjang yang sudah tak layak digunakan lagi.
Kasurnya terlihat kotor. Selain itu, sang adik tampak dalam kondisi yang kurus kering. Tidak terlihat ada gumpalan daging sama sekali di kaki dan tangannya. Sang kakak kemudian bertanya kepada kedua aparat keamanan itu.
"Bawa nasi ndak pak, kami lapar," ujar sang kakak.
Punya Disabilitas Mental
Dilansir dari Merdeka.com pada Rabu (22/4) diketahui bahwa kondisi mereka yatim piatu. Selain itu mereka punya kelainan disabilitas mental.
Di sana, mereka tinggal di sebuah rumah yang merupakan bantuan dari pemerintah. Keterbelakangan mental membuat mereka susah untuk berbaur.
Setelah video itu diposting di Instagram, perwakilan pemerintah langsung memberikan respon. Pihak pemerintah Kabupaten Muara Enim menjelaskan mereka adalah orang yang mendapat bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan (PKH).
Selain itu pemerintah menjelaskan, sebenarnya mereka adalah dua dari empat bersaudara. Anak pertama sudah diadopsi oleh seorang warga Sebau, sementara ketiga adik lainnya masih tinggal di rumah itu.
"Mohon izin Admin, saya Miko dari protokol sekretariat daerah Kabupaten Muara Enim, mengenai video viral yang menyangkut pemberian bantuan kepada dua bersaudara di Kecamatan Gelumbang," tulis Miko dalam akun instagram-nya.
Pemerintah Memberi Bantuan
Unggahan dari akun Instagram itu langsung mendapat respon dari pemerintah kabupaten, yang juga dikirim melalui aplikasi Instagram. Pemerintah pun mengaku sudah melaporkan kondisi kedua anak itu kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim.
"Sudah dilaksanakan dan dilaporka ke Plt Bupati. Dia sudah merespon dan menindak lanjuti terkait video tersebut di mana lokasi desanya. Dinas sosial sudah merespon dan bergerak dalam penyaluran bantuan. Terima kasih untuk informasinya," Ujar H. Juasrah, Plt Bupati Muara enim dilansir Medeka.com pada Rabu (22/4). (merdeka)