Pemerintah telah membuka pendaftaran tahap awal untuk program Kartu Pra Kerja. Pendaftaran pertama telah dibuka sejak Sabtu (11/4) hingga Kamis (16/4) mendatang pukul 16.00 WIB atau per gelombang setiap minggu.
Setiap minggu, akan ada 164.000 peserta yang akan diterima untuk menjalankan program Kartu Pra Kerja. Pembukaan akan dibuka sampai September atau masih ada sekitar 30 minggu lagi. Pemerintah menyiapkan anggaran program Kartu Pra Kerja sebesar Rp 20 triliun dengan target peserta sebanyak 5,6 juta orang.
"Pendaftaran pada Gelombang pertama akan dibuka sampai Kamis 16 April pukul 16.00. Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada Gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di Gelombang selanjutnya, tanpa harus melakukan proses pendaftaran lagi," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (13/4/2020).
Penerimaan peserta gelombang pertama akan disampaikan pada hari Jumat 17 April, dan pelatihan dapat digunakan di mitra platform mulai Sabtu 18 April. Pelatihan offline atau tatap muka bisa dilakukan setelah dievaluasi dari aspek keamanan dan pemenuhan standar kesehatan.
Meski begitu, dengan mempertimbangkan antusiasme pendaftar yang sangat tinggi, kuota 164.000 peserta per minggu akan segera dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan peningkatan jumlah kuota per minggu.
"Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dengan total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp 20 triliun, jumlah peserta yang ikut akan bisa mencapai 5,6 juta orang," jelasnya.
Pemerintah memastikan para peserta Program Pra Kerja bisa mengambil lebih dari satu pelatihan yang disediakan dalam website www.prakerja.go.id.
"Kalau misalnya pelatihan yang harganya Rp 200 ribu maka teman-teman bisa mendapatkan pelatihan yang lain, tapi untuk menyelesaikan maka selesaikan yang pertama dulu," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Denni Puspa Purbasari secara virtual, Jakarta, Senin (13/4/2020).
Total insentif yang diberikan ke peserta sebesar Rp 3.550.00 per orang, Denni menjelaskan dari total tersebut sebesar Rp 1 juta digunakan sebagai biaya pelatihan. Lalu ada dana Rp 600.000 sebagai insentif penuntasan pelatihan per bulan diberikan selama 4 bulan, lalu sebesar Rp 150.000 merupakan insentif survei kebekerjaan.
Denni bilang, peserta bisa memanfaatkan limit biaya pelatihan Rp 1 juta untuk mengambil atau membeli pelatihan lebih dari satu asalkan total pelatihan tidak melebihi limit tersebut.
Lebih dari 900 pelatihan online dari beragam jenis dan tingkatan, mulai dari pemula sampai tingkat mahir akan tersedia di 8 platform digital yang bekerja sama dalam program ini. Setengahnya adalah jenis pelatihan yang praktis, ringan dan dapat menghasilkan pendapatan baru.
Contohnya, pengenalan teknologi informasi untuk pemula, akuntansi untuk pemula, pelatihan da'i muda, menjadi MC handal, manajemen warung kopi, bahasa inggris praktis untuk pelaku pariwisata, dasar keterampilan housekeeping, dan belajar menjadi telemarketer.
Mengenai pencairannya, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan pencairan insentif akan dilakukan setiap bulan selama empat bulan.
"Setelah pelatihan pertama selesai, langsung insentif dibayarkan setiap bulan selama 4 bulan," kata Panji secara virtual, Jakarta, Senin (13/4/2020).
Dengan pencairan tersebut, maka para peserta setiap bulannya akan menerima insentif sebesar Rp 600.000 selama empat bulan. Sedangkan sisanya Rp 1 juta untuk biaya pelatihan. Biaya pelatihan di sini sebagai modal peserta memilih atau membeli jenis keterampilan yang disediakan pada website prakerja.go.id.
Sedangkan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000 akan dicairkan pada bulan keempat atau setelah peserta menjalankan seluruh waktu pelatihan. (detik)