Virus Corona atau Covid-19 yang sedang merebak di sejumlah negara, ternyata memiliki kelemahan. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan, sehingga risiko terinfeksi virus mematikan tersebut bisa diminimalisir.
Penyebaran Covid-19 tergolong sangat cepat dan belum ditemukannya obat atau vaksin yang tepat, sehingga tak sedikit orang yang khawatir dengan kondisi tersebut. Sejauh ini, ilmuwan, peneliti, serta petugas kesehatan telah menyusun cara mencegah penularan melalui kelemahan-kelemahan tersebut.
Berikut Tagar rangkumkan lima kelemahan virus Corona atau Covid-19 yang perlu diketahui.
1. Mudah Mati dengan Sabun
Semenjak virus Corona atau Covid-19 mewabah di berbagai penjuru dunia, semua masyarakat dianjurkan untuk mencuci tangan sesering mungkin. Sebab, virus tersebut bisa hancur dan mati apabila terkena sabun.
Virus Corona sendiri terdiri atas tiga bagian yang tersusun dari DNA atau RNA sebagai inti dari virus, protein yang menjadi bahan baku virus untuk memperbanyak diri, dan lapisan lemak sebagai pelindung luarnya.
Ketiga rangkaian itu sebenarnya tidak terikat kuat antara satu sama lain, sehingga saat lapisan lemak hancur akibat sabun, maka virus tersebut juga akan ikut mati.
Imbauan untuk mencuci tangan menjadi cara yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jadi, kemungkinan virus berpindah dari tangan dan masuk ke dalam tubuh akan berkurang, sehingga meminimalisir penularan penyakit berbahaya itu.
Mencegah penularan virus Corona, sebaiknya rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Hal ini harus dilakukan dengan rutin agar virus tidak mudah masuk menyerang tubuh.
2. Bisa Dikalahkan dengan Antibodi
Infeksi Covid-19 bisa terjadi dalam beberapa tingkat, mulai dari yang ringan hingga parah. Pasien yang memiliki gejala ringan, penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia meyakani bila antibodi yang sehat menjadi salah satu kelemahan virus Corona. Penelitian tersebut melihat secara teratur kadar antibodi dari hasil seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun dengan gejala ringan hingga sedang.
Kondisi pasien tersebut secara keseluruhan sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes atau hipertensi, hanya satu infeksi yaitu Covid-19. Pada hari ke 7-9 semenjak gejala Covid-19 muncul pertama kali pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.
Kondisi tersebut pertanda, jika tubuh sedang mengeluarkan berbagai senjata untuk melawan virus mematikan itu. Tubuh pasien tersebut berangsur-angsur mulai membaik beberapa hari setelah antibodi terbentuk.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala lebih besar lagi untuk melihat pola penanganan antibodi terhadap virus Corona. Dari penelitian tersebut, masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat.
3. Mampu Dibunuh dengan Disinfektan
Virus Corona terdiri dari beberapa jenis, seperti yang menyebabkan SARS dan MERS. Saat ini yang menjadi penyebab Covid-19 merupakan jenis virus corona yang baru ditemukan.
Namun sejauh ini, diketahui keluarga Coronavirus memiliki karakter yang cukup mirip. Semuanya dianggap lemah, apabila harus berhadapan dengan bahan disinfektan.
Berdasarkan hasil penelitian, virus Corona yang menyebabkan SARS dan MERS mampu bertahan di permukaan benda, seperti kaca, metal, dan plastik selama beberapa hari. Namun sejauh ini memang belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tetapi diduga hasilnya tak jauh berbeda dari jenis virus Corona sebelumnya.
Tetapi, virus corona dianggap bisa tak berdaya dengan bahan disinfektan, seperti alkohol dengan kadar 60-70 persen, sodium hipoklorit 0,1 persen, atau hidrogen peroksida 0,5 persen dalam waktu satu menit.
Mencegah penularan virus Corona tersebut, masyarakat dianjurkan untuk membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan telepon genggam dengan menggunakan cairan disinfektan.
4. Tak Bertahan Lama Dipermukaan
Meski virus Corona mampu bertahan beberapa hari di permukaan, namun seiring berjalannya waktu virus tersebut tak lagi cukup kuat untuk menimbulkan infeksi. Sehingga, World Health Organization (WHO) maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak melarang pengiriman paket antar negara, lantaran risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut sangat rendah.
5. Melemah di Suhu Panas
Sejauh ini memang belum ada penelitian yang menyebut virus Corona penyebab Covid-19 lemah terhadap panas.Tetapi, virus corona penyebab SARS, terbukti melemah pada suhu panas. Berdasarkan data yang diterbitkan WHO, virus penyebab SARS bisa terbunuh pada suhu 56 derajat celcius.
Kelemahan virus Corona ini patut untuk diketahui oleh masyarakat agar bisa melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 tersebut. Jadi diharapkan semua orang harus bersama-sama memerangi virus ini dan jangan anggap remeh penyebarannya.