Sangat mustahil jika sebuah hubungan suami istri jauh dari problema, karena dua insan yang dipersatukan dengan masing-masing perbedaan akan menciptakan hal baru dalam membangun hidup.
Ibarat seseorang membangun sebuah rumah yang pondasinya terdiri dari bermacam-macam bebatuan, hingga akhirnya menjadi sebuah bangunan yang mampu membuat orang lain takjub.
Suami istri pun juga dituntut sedemikian, dasar perbedaan yang melekat pada pasangan kita akan menjadi sebuah kesempurnaan ketika kita mampu bekerja sama dalam menyikapi sebuah problema yang menghampiri.
Seni “Bertengkar” Dalam Berumah Tangga
Fenomena yang paling tidak bisa dihindari dalam kehidupan berumah tangga adalah pertengkaran, dan bukan dalam hal menari ataupun bermusik saja yang ada peraturan seninya, karena bertengkarpun juga begitu.
Kalau seseorang berkata “Saya Tidak pernah bertengkar dengan suami saya!”.
Kemungkinannya ada dua, yaitu bisa jadi orang itu belum bersuami dan atau dia tengah berdusta.
Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi belaka, hanya saja diantarkan dengan muatan emosi. Jika kita tahu etikanya, bertengkar pun kita bisa menjadi hikmah.
Senantiasa Terapkan “3K” Dalam Rumah Tangga, Yaitu Kejujuran, Keterbukaan Dan Kepercayaan
Jangan sampai kita menganggap masalah yang terjadi pada salah satu pasangan kita adalah beban masing-masing.
Karena dalam sebuah hubungan kita selalu dituntut untuk selalu jujur dan percaya. Untuk apa sebuah kejujuran, keterbukaan dan kepercayaan?
Jawabannya cukup simple, coba saja jika kita hidup tanpa ada saling kejujuran, keterbukaan maupun kepercayaan, mungkin semua orang akan takut untuk membangun sebuah rumah tangga seperti yang kita impikan.
Jangankan membangun rumah tangga, berteman saja mungkin akan sangat menjenuhkan.
Hubungan Suami Istri Itu Ibarat Tanaman, Butuh Waktu Untuk Tumbuh Dan Ketika Kita Berhenti Merawatnya Maka Perlahan-lahan Akan Kering Dan Mati
Iya benar hubungan antara suami istri memang ibarat sebuah tanaman, butuh waktu untuk tumbuh dan membesarkannya hingga berbuah.