Viral sebuah rekaman video amatir seorang anak perempuan bergelantung di kabel setinggi 15 meter. Video yang disebarkan via WhatsApp berdurasi 1.06 menit yang menegangkan itu, menggambarkan suasana evakuasi menurunkan anak itu oleh warga setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan peristiwa menegangkan ini terjadi pada Kamis, 16 April 2020 sekitar pukul 12.00 di Cisereh, Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. "Kejadiannya sangat cepat, warga melapor ke kami si anak sudah tergantung setinggi 15 meter," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat 17 April 2020.
Menurut Kosrudin, tim BPBD Kabupaten Tangerang bergegas ke lokasi kejadian. Namun setibanya mereka di lokasi, bocah sudah diturunkan secara manual. "Warga setempat sudah menyiapkan kasur di bawah. Si anak sudah gak kuat pegangan dan menjatuhkan diri. Alhamdulilah ada seorang bapak yang menangkap tubuh anak itu."
Anak yang belakangan diketahui bernama Nadin Deasy, 9 tahun, dalam kondisi selamat dan saat ini masih dirawat di RS Hermina Curug, Tangerang.
Peristiwa ini berawal dari Nadin dan tiga temannya sedang bermain di dekat tumpukan kabel Sutet. Secara tak sengaja Nadin duduk di atas kabel. Kemudian kabel tersebut bergerak otomatis naik sehingga anak perempuan tersebut terbawa ke atas karena di sekitar TKP sedang ada proyek pembangunan Sutet PT.SCS. "Pada saat kejadian pekerja proyek sedang tidak ada karyawan yang bekerja. Sehingga membuat anak-anak bermain tanpa pengawasan di sekitar TKP," kata Kosrudin.
Saat kabel ditarik menggunakan mesin, kata Kosrudin, tubuh si anak terbawa karena kabel persis di selangkangannya. "Ketika tubuhnya semakin terseret ke atas, si anak berpegangan bergelantung di bawah kabel sampai ketinggian 15 meter," katanya.
Nadin cukup lama bergelantungan kabel listrik itu. Sementara warga di bawah menyiapkan kasur untuk berjaga-jaga ketika tubuh bocah itu jatuh. Setelah beberapa menit bergantung di kabel, Nadin tidak kuat lagi dan menjatuhkan diri. "Tubuhnya disambut seorang warga," kata Kosrudin.
sumber: tempo