Media sosial dihebohkan oleh video viral Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Ridho Yahya. Ridho menyebut tak akan meliburkan sekolah dan PNS di masa wabah COVID-19.
Dalam video viral berdurasi 2,33 menit itu terlihat Ridho diwawancarai oleh wartawan. Saat disinggung rencana meliburkan anak sekolah dan PNS, Ridho memberi jawaban cukup mencengangkan.
"Aku tanya sekarang, dengan libur, apakah libur sekolah penyakit tidak ada? Penyakit Corona tak ada? Coba apa ada penelitian, libur anak sekolah penyakit ini berkurang, Corona berkurang," kata Ridho.
Menurut Ridho, manusia tidak perlu takut terhadap penyakit, melainkan harus menghadapinya. Sebab, penyakit atau wabah COVID-19, walaupun dihindari, akan tetap terjadi.
"Penyakit bukan untuk ditakuti, penyakit itu untuk dihadapi. Karena itu akan terjadi, ya hadapi. Kenapa kita takut menghadapinya?" kata Ridho.
Meski begitu, ia menyebut akan segera mengumpulkan seluruh PNS untuk berdoa bersama. Salah satunya berdoa agar terhindar dari segala penyakit.
"Makanya besok kita kumpulkan pegawai. Kita doa untuk Prabumulih terhindar dari penyakit bukan hanya Corona, tetapi dari semua penyakit. Karena yang penting kita minta Tuhan Yang Maha Esa, itu yang penting, bukan lari dari kenyataan," katanya.
Menanggapi video viral tersebut Sekda Prabumulih, Elman, memberikan jawaban. Menurutnya video tersebut sudah lama, namun ia tak menyebut waktu detailnya.
"Maaf, ini sudah lama," kata Elman singkat. (detiknews)
Sementara itu, Kota Prabumulih Jadi Zona Merah
Pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi 11 orang per hari ini, Kamis (2/4). Dari jumlah itu, 4 pasien positif virus corona berasal dari Kota Prabumulih.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri mengatakan Kota Prabumulih ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus corona karena terjadi transmisi lokal.
"Khusus untuk Prabumulih sudah zona merah karena ada transmisi lokal," kata Yusri kepada wartawan.
Yusri menyatakan pihaknya akan langsung mengisolasi jika ada warga yang mengalami gejala Covid-19. Ia mengaku belum memutuskan untuk melakukan karantina wilayah di Prabumulih.
"Untuk karantina wiayah kita lihat perkembangan kasus ke depan, kalau perkembangan cepat kita akan usulkan karantina wilayah," ujarnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Zen Ahmad mengatakan empat pasien positif dari Kota Prabumulih itu masih keluarga, tiga orang dirawat dan satu meninggal dunia pada 23 Maret lalu.
Zen menyebut pasien positif corona lainnya berada di Kota Palembang 3 orang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 2 orang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) 1 orang, dan 1 orang dari luar wilayah Sumsel. Dari 11 pasien positif, 2 di antaranya meninggal dunia.
"Jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium ada 74 sampel. Sebanyak 43 negatif, 11 positif, dan masih dalam proses 20 orang," ujar Zen.