Kondisi tubuh yang lemas kerap kali dirasakan oleh setiap orang yang menjalani puasa. Sehingga banyak dari mereka yang menghabiskan waktu dengan tidur sepanjang hari dan bangun ketika sudah hampir waktu buka puasa.
Padahal, bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan dan seluruh amalan yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang dilipat gandakan.
Mungkin, dari kalian semua pernah mendengar dan percaya bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah. Dan ada mengatakan bahwa itu terdapat dalam hadist shahih.
Ustadz Adi Hidayat pun menjawab persoalan itu seperti dilansir dari channel Youtube Shirathal Mustaqim pada Selasa (4/5), "Bukan hadist shahih, tapi hadist palsu."
Hal ini dikarenakan hadist tersebut bertentangan dengan spirit Ramadhan. Padahal Nabi meminta kita semua yang sedang menjalani puasa untuk meningkatkan ibadah.
Lantas, apakah tidur yang berlebihan di siang hari dapat batalkan puasa?
Sebenarnya, sesuatu yang berlebihan itu adalah hal yang tidak disukai oleh Allah SWT. Akan tetapi, tidur sepanjang hari tidak akan membatalkan puasa, namun dapat menurunkan nilai pahala dari puasa yang dijalani.
Sebab, ketika kaum Muslim menjalani puasa, ada baiknya isi waktu senggang dengan melakukan kegiatan positif, seperti beribadah dan melakukan amalan-amalan baik lainnya.
Dari Abu Hurairah ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).
Jadi, sebaiknya tidurlah secukupnya saat tengah menjalani puasa, dan lakukan lebih banyak kegiatan-kegiatan positif. Karena jika kamu tidur secara berlebihan ketika puasa, tak menutup kemungkinan kamu juga akan meninggalkan salat wajib di sepanjang hari-hari tersebut.
