Apa yang kita inginkan belum tentu dikabulkan.
Namun ada satu 'jalan pintas' yang membuat keinginan kita diijabah oleh Allah Ta'ala. Apakah itu?
Sebagai manusia, kita pasti menginginkan banyak hal, rezeki yang banyak, keluarga yang bahagia, anak yang soleh solehah, dan banyak lagi.
Namun terkadang, saat menginginkan sesuatu, kita lupa mengucap kata 'Insya Allah' atau bersumpah atas nama Allah.
Padahal barangsiapa yang bersumpah atas nama Allah, maka Allah pasti akan memenuhi sumpahnya. Hal ini bisa kita teladani dari kisah Nabi Sulaiman berikut ini.
Sulaiman adalah salah seorang Nabi yang saleh dan seorang Raja Mujahid. Allah Ta'ala telah memberinya kerajaan yang besar. Allah juga menundukkan manusia, jin, burung, dan angin untuknya.
Berikut bukti kegemaran Nabi Sulaiman dalam jihad, perhatiannya terhadap pasukan, dan inspeksi pasukan yang selalu ia lakukan.
Allah Ta'ala berfirman,
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
Artinya: “Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib.” (QS. An-Naml: 17)
Karena besarnya rasa cinta Nabi Sulaiman kepada jihad, ia sibuk mempersiapkan perang dan para prajurit, sehingga membuatnya lupa pada hal-hal baik yang lebih utama.
Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Al-Bukhari dan muslim dalam kitab Shahih Aim dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda yang artinya,
“Sulaiman bin Dawud berkata, ‘Malam ini, aku akan menggilir tujuh puluh istri(ku), masing-masing akan melahirkan seorang pejuang yang akan berjihad di jalan Allah.’ Temannya berkata, ‘(ucapkanlah) Insya Allah.’ namun Sulaiman tidak mengatakan seperti itu. Akhirnya masing-masing (dari istri-istrinya itu) tidak ada yang hamil, kecuali satu orang, dan bayinya (lahir) separuh tubuh.”
Kemudian Nabi berkata, “Andai ia mengucapkannya (insya Allah), tentu (akan melahirkan anak-anak yang) berjuang di jalan Allah.”
Adapun separuh manusia yang dilahirkan oleh istri Sulaiman mungkin maksud dari firman Allah berikut, “Dan sungguh kami telah menguji Sulaiman dan kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagian tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.” (Shad:34)
Tidak diragukan lagi bahwa Nabi Sulaiman memiliki kedudukan di sisi Allah,
Allah Ta'ala berfirman,
وَوَهَبْنَا لِدَاوُۥدَ سُلَيْمَٰنَ ۚ نِعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ
Artinya: “Dan kepada Dawud kami karuniakan (anak bersama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baiknya hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shad: 30)
Nabi Muhammad telah menerangkan kepada kita bahwasanya diantara sahabat-sahabatnya, ketika ada yang bersumpah atas nama Allah, Allah pasti akan memenuhi sumpahnya, diantaranya adalah Al-Barra bin Malik.
Dan kedudukan Nabi Sulaiman tentu lebih tinggi dari kedudukan orang terbaik (sahabat) dari kalangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Wallahualam bishawab.
