Sejak pandemi coronavirus COVID-19 pertama kali teridentifikasi di Indonesia, masyarakat kesulitan mendapatkan masker dan hand saniziter lantaran sangat langka di pasaran. Selain sulit ditemui, harga alat-alat kesehatan itu pun melambung tinggi dan cenderung tak masuk akal. Didugam tingginya harga hand sanitizer danmasker karena diduga ditimbun oknum tak bertanggung jawab untuk dijual kembali dengan harga mahal.
Namun sekitar sepekan terakhir, masyarakat mulai bernafas lega sebab masker kesehatan dan hand sanitizer mulai banyak dijual dengan harga normal. Hal ini tentu membuat oknum yang menimbun alat-alat kesehatan itu merugi dengan nilai yang kerugian yang tak sedikit.
Salah satunya seperti yang sedang viral di media sosial, setelah salah satu akun Twitter @ganghwacho23 menjual masker kesehatan dengan jumlah sekitar 1.000 box. Cuitan itu pun sontak mendapatkan banyak komentar dari warganet yang menertawakan akun tersebut.
"Twitter please do your magic. JUAL RUGI masker Multi One Plus, 150 ribu/box isi 50. Ada 25 karton, 1 karton 40 box. Plis, jual murah, lagi butuh duit bgt, habis kena musibah. Itu saya udah rugi, belinya 185 ribu," tulis akun @ganhwacho23.
Cuitan tersebut menuai ribuan komentar dari warganet. Salah satunya adalah akun @HANTZadidas yang menyarankan penimbun masker itu untuk membagikan ribuan masker tersebut secara gratis kepada rumah sakit, puskesmas dan ojek online. "Jangan lupa meminta ampun untuk tidak mengulangi lagi perbuatan menimbun barang di atas penderitaan orang," tulis akun tersebut.
Namun tak sedikit juga yang justru menyindir dan menertawakan penjual masker tersebut. "Mba aku bantu itung yah mba mumpung aku lgi baik. 1 karton @ 40box di kali 25 karton = 1000box. Kalo misal nih misal harga beli anggep aja harga jual yg kata mba rugi yaitu 1 box 150k jadi 150k x 1k box = 150jt… Tuh mba totalan ruginya kalo gak kejual…semoga gk kejual, aminn," tulis akun @Fredibunzy.
Selain masker, penjualan hand sanitizer yang juga sempat sangat mahal kini mudah ditemui di supermarket besar dengan harga yang terjangkau. Sebelumnya, hand sanitizer sangat sulit ditemui bahkan dijual dengan harga lebih dari 3 kali lipat harga normal.
Normalnya harga masker dan hand sanitizer serta alat kesehatan lain lantaran pemerintah telah membagikan alat-alat kesehatan tersebut secara gratis kepada masyarakat. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah mengeluarkan aturan bebas impor khusus untuk produk alat-alat kesehatan yang digunakan untuk penanganan COVID-19.
Selain itu, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker kain yang bisa dicuci untuk mengefisiensi penggunaan masker sekali pakai, yang memang diperuntukkan bagi tenaga medis di garda terdepan. Hal ini akhirnya mendorong UMKM hingga penjahit rumahan untuk memproduksi masker kain dengan kualitas dan harga terjangkau, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya.