Tidak ada istilah 'mantan anak'
Sejauh apapun ayahnya berada, pasti sang anak selalu merindukannya. Segala cara ia lakukan untuk bertemu dengan pahlawannya.
Kehilangan orang tersayang tentu merupakan hal yang sangat menyakitkan. Terlebih saat kehilangan ayah.
Perasaan sedih dan sepi pun akan menghampiri sanubari. Bagaimana tidak? Bagi seorang anak, ayah merupakan sosok pahlawan di keluarga.
Tak hanya itu, ayah juga merupakan sosok pelindung dan cinta pertama anak perempuannya.
Akan tetapi, dalam hidup tak selamanya ditakdirkan untuk bersama. Ada hal-hal yang tak terduga yang membuat anak harus berpisah dengan ayahnya. Bahkan, perpisahan itu terjadi sejak anak masih kecil dan belum mengerti banyak hal.
Sama halnya seperti yang baru-baru ini ramai di media sosial.
Seiring tumbuh dewasa, beberapa warganet ini berusaha mencari keberadaan sang ayah yang telah lama berpisah dengan memanfaatkan media sosial, khususnya Twitter.
Cara tersebut dilakukan dengan harapan ada pengguna sosial media lainnya yang mengenal sosok sang ayah.
Berikut tiga kisah warganet mencari ayah yang hilang di Twitter:
1. Terpisah selama 13 tahun
Seorang warganet bernama Indriana menggunakan kekuatan Twitter untuk mencari sang ayah yang sudah lama berpisah dengannya.
Lewat akun twitternya @indrianapipin1, ia membagikan kisah sedihnya yang selama ini mencari keberadaan sang ayah yang telah terpisah dengannya selama kurang lebih 13 tahun.
Dirinya juga menceritakan awal perpisahan dengan sang ayah.
Seperti diketahui dari keterangannya, Ayah Indriana bernama Yayan Suwanto, adalah warga asli Semarang yang pergi merantau untuk bekerja di Malaysia pada tahun 2007 silam.
Yayan pergi ke Malaysia tanpa membawa telepon genggam karena telah diberikan kepada Indriana.
Terkait hal itu, Indriana mengaku menyesal karena telah meminta telepon genggam milik ayahnya.
"Terakhir kali ayah pulang waktu aku masih TK, waktu ayahku balik ke Malaysia ayahku gak bawa hp, karna waktu itu hp ayah di tinggal buat aku (karna aku rewel minta hp ayah, makanya aku suka nyalahin diri aku sendiri kalo ayah gak pulang gara2 aku), dan ibu udh kasih kontak sini," cuit Indriana.
Sejak saat itu pula, ayah Indriana tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya di Tanah Air.
Indriana juga mengaku telah mencari ayahnya melalui media sosial lainnya dengan harapan sang ayah juga memiliki akun media sosial yang dapat dihubungi.
Namun hingga saat ini, keberadaan serta kabar Ayah Indriana belum diketahui. Dengan membuat unggahan thread pada Twitter pribadinya, Indriana berharap penuh bahwa keberadaan ayahnya segera ia temukan.
TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC— Pipinn (@indrianapipin1) May 11, 2020
Hai semua, aku mau cari ayah aku. Aku udah terpisah sama ayahku ±13 tahun. Nama ayah aku Yayan Suwanto, ayahku asli Semarang, kerja di Malaysia. pic.twitter.com/GEJ2lgHzLC
2. Sudah bertemu dengan bantuan Twitter
Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang warganet dengan nama akun @namanyamd. Lewat akun twitternya, ia menceritakan kisah harunya lantaran harus berpisah dengan ayahnya selama lebih dari 13 tahun karena perceraian.
Ia mengaku selama ini sudah mencari akun sosial media sang ayah, namun tidak kunjung ditemukan.
Bingung harus mencari di mana, dirinya pun meminta bantuan para pengguna Twitter untuk menemukan ayahnya yang bernama Lo Lip Shang.
"Terakhir aku tau papa tinggal di Kuching Sarawak (Malaysia) papa cerai sama mama dari aku SD kelas 1, waktu kelas 2 SD hp yang bisa ngehubungin ke papa ilang, kontaknya pun belum sempat di tulis di note. Mau kesana pun pasti ga sedikit uang, pernah ngirim surat tapi gaada balasan," cuitnya.
Pencariannya pun berbuah manis, seperti yang terlihat di unggahan terbarunya. Pemilik akun @namanyamd membagikan kabar bahagia bahwa ia telah berkomunikasi dengan sang ayah.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pengguna sosial media Twitter yang telah membantunya.
TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC— Crocodd (@Utamikinasihh) May 11, 2020
Hampir 21 tahun aku nggak ketemu ayah aku, dia dulu ninggalin aku waktu aku masih bayi, kata ibuku dulu bilangnya mau kerja, tapi sampe skrng aku belum pernah ketemu ayahku. pic.twitter.com/FZxmDYIMgI
3. Berpisah 21 tahun dan akhirnya bertemu
Warganet Twitter dengan nama akun @Utamikinasihh juga mengungkapkan kisah harunya yang harus berpisah dengan ayahnya sekitar 21 tahun.
Ia menuliskan dalam utas Twitter bahwa ayahnya telah meninggalkannya sejak bayi dengan alasan bekerja.
Akan tetapi sang ayah tak kunjung kembali hingga ia beranjak dewasa.
Lewat twitternya, ia membagikan kisah tersebut bersamaan dengan foto sang ayah dan juga sang kakek.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya pernah mencari sang ayah lewat media sosial. Namun, tidak pernah bertemu.
Kini, kabar bahagia pun menghampirinya. Usai membagikan kisah tersebut, akhirnya ia berhasil menemukan sang ayah dan sudah berkomunikasi dengan sang ayah.
Terimakasih banyak atas bantuannya semua 🙏— umat manusia (@namanyamd) May 12, 2020
From this To this pic.twitter.com/zFs8wCBUub
Jangan jadikan perceraian alasan untuk memisahkan anak dengan orangtuanya
Beberapa anak yang mencari keberadaan orang tuanya baik itu Ayah atau Ibunya, disebabkan karena perceraian.
Orangtua yang bercerai diyakini mampu mendatangkan luka psikis bagi anak-anak dalam rumah tangga tersebut.
Tentu, sangat sulit bagi anak untuk memahami keputusan berpisah yang diambil orangtua mereka.
Dan bukan tak mungkin anak-anak akan menganggap diri mereka adalah pihak yang bersalah dalam keadaan itu.
Anak memang kerap menjadi korban dari hubungan suami istri yang tidak harmonis. Tidak ada yang bisa mengingkari kondisi ini, tidak ada pula yang bisa menghindarinya.
Namun perlu diingat, memang ada istilah mantan suami dan mantan istri, tapi tidak ada yang namanya mantan anak.
Oleh karena itu, untuk pasangan yang bercerai, jangan sampai memisahkan anak-anak dari orang tua kandung mereka. Sebab jiwa kecil mereka akan sangat terluka.
Untuk orang tua yang memiliki anak namun memutuskan untuk bercerai dengan pasangannya, jangan sampai meninggalkan anak
Ingat, hidup ini bukan soal suka atau tidak suka, namun sebuah tanggung jawab.
Sama halnya seperti tidak ada yang suka bekerja, namun karena tanggung jawab, mau tak mau kita harus bekerja, tanggung jawab ini bukan hanya mencakup diri sendiri, namun juga hajat hidup orang tua, pasangan, dan anak-anak kita.
