Sudah ada sejak zaman Nabi.
Dan sudah diminum oleh milyaran orang dari seluruh dunia. Namun mengapa sumur air Zamzam di Mekkah tidak pernah mengering hingga saat ini?
Assalamu'alaikum,
Bicara mengenai tidak pernah keringnya sumur air Zamzam di Mekkah selalu menarik untuk dikupas.
Sumur yang menghasilkan air suci bernama Zamzam ini diyakini dapat menjadi obat segala penyakit. Adapun sumber dari air Zamzam terletak di daerah Mekkah, salah satu kota paling suci bagi umat Islam.
Sumur air Zamzam tidak pernah kering karena reservoir terhubung ke air tanah yang terbarukan, sehingga tidak akan mengering kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu.
Hal itu diungkapkan oleh profesor geologi dan sumber daya air di African Research Institute Abbas Sharaqi. "Tidak menipisnya air berarti bahwa itu adalah air terbarukan. Air tanah bisa terbarukan, seperti yang ada di sumur Zamzam," ujar Sharaqi melansir Egypt Today, Kamis (16/8/2018)
Menurut Sharaqi, sumur air Zamzam sendiri telah ada bahkan sekitar 4.000 tahun yang lalu sesuai kalender Hijriah, dan terletak di sebelah timur Ka'bah atau 21 meter dekat halaman Masjidil Haram.
Air hujan yang mengendap
Lebih lanjut, Sharaqi menjelaskan sumber air di sumur Zamzam berasal dari air hujan yang mengendap di kota Mekkah.
Ia menjelaskan ada endapan sungai sedalam 14 meter yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi endapan.
Proses ini membutuhkan jutaan tahun hingga akhirnya terbentuklah sumur Zamzam sedalam 14 meter.
Di bagian paling bawah, terdapat bebatuan yang berkumpul, yang menyebabkan sumur memiliki kedalaman total 35 meter, sedimen sedalam 14 meter dan 21 meter bebatuan.
"Air di sumur Zamzam digunakan sebagai air minum peziarah dan air minum tidak digunakan pada tingkat seperti, misalnya, air untuk pertanian," ungkap Sharaqi.
Sementara itu, Sharaqi juga menerangkan bahwa Mesir pun memiliki sumur yang mirip dengan Zamzam yang mampu menyimpan dan mengambil air, menjadikannya terbarukan.
"Sumur Zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak akan ada hujan di Arab Saudi, air akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim stabil dan tidak berubah, sumur dapat terus berlanjut," tambahnya.
Di lain sisi, penelitian berjudul "Mineral Composition and Health Functionality of Zamzam Water" terbitan tahun 2013, menerangkan bahwa sumur air Zamzam digali dengan tangan.
Penggalian tersebut diperkirakan hingga kedalaman 30,5 meter, dengan diameter internal mulai dari 1,08 hingga 2,66 meter.
Mengalir melalui Kota Mekkah
Dalam istilah hidrogeologis, sumur terletak di dalam wadi Ibrahim, yang mengalir melalui Kota Mekkah dan menembus air tanah dari wadi (lembah) alluvium pada tingkat yang jauh lebih rendah, dan dari batuan dasar yang baru.
Lapisan atas sumur Zamzam berkedalaman 13,5 meter merupakan Alluvium Wadi Ibrahim.
Di bawah lapisan itu, terdapat lapisan batuan lapuk yang dapat ditembus air setebal 0,5 meter.
Ada juga lapisan batuan dasar diorit sedalam 17 meter. Sebagian besar bagian aluvial sumur dilapisi dengan pasangan batu, kecuali untuk bagian paling atas 1 meter yang mempunyai kerah beton bertulang.
Sedangkan di bagian batuan yang lapuk dilapisi dengan batu dan menyediakan akses air utama ke dalam sumur.
Kini, sumur Zamzam ditempatkan di ruang bawah tanah, dilindungi oleh panel-panel kaca yang memungkinkan pandangan yang jelas ke dalam sumur.
Pompa listrik digunakan untuk menarik air dari sumur, menggantikan tali dan ember yang sebelumnya dipakai.
Tidak ada pengunjung kecuali orang-orang terhormat yang diizinkan memasuki ruang sumur dan sekitarnya.
Adapun di luar ruangan, terdapat area layanan di mana air mancur Zamzam dingin dan wadah pengeluaran disediakan untuk keperluan minum.
Baru-baru ini, wilayah Tawaf Al-Haram telah diperluas guna menutupi pintu masuk ke daerah ini, artinya pintu tersebut tak lagi bisa diakses oleh para peziarah.
Sebagai gantinya, saat ini air mancur Zamzam dingin dan wadah pengeluarannya ditempatkan di pinggiran wilayah Tawaf.