Pihak bank mewanti-wanti agar setiap nasabah jaga kerahasiaan data pribadi. Pihaknya juga menjelaskan tentang data-data apa saja yang tak boleh dibocorkan. Serta, solusi jika terjadi pembobolan rekening.
Unggahan salah satu akun di Twitter jadi viral pasalnya ia menyebutkan bahwa rekening bank mudah dibobol dengan nama orang tua dan nomor telepon.
Akun tersebut bernama @amasna. Oleh sebab itu dia meminta warganet agar tidak mudah memberikan kedua data tersebut meskipun dengan imbalan apa pun.
Berikut tulisan pada unggahannya:
Guys, kalau ada orang random yang minta nama orang tua dan nomer telpon dengan iming-iming apapun, jangan pernah ngasih ya.
Rekening bank gampang dibobol dengan dua data itu plus nama pemilik rekening. Apalagi nama ibu kandung, itu lapis keamanan rekening bank. Itu tembus, kelar.
Penjelasan Pihak Bank
Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI) Amam Sukriyanto menjelaskan dua kemungkinan penyebab rekening nasabah bisa bobol.
Pertama, jika nasabah membocorkan PIN kartu ATM atau M-Token Internet Banking pada orang lain.
"Pembobolan rekening terjadi hanya apabila seorang nasabah membocorkan atau memberitahukan PIN Kartu ATM atau M-Token Internet Banking kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Amam dilansir dari Kompas.com, Minggu (7/6/2020).
Kedua, kejahatan perbankan melalui nomor telepon bisa terjadi karena adanya Sim Card Swap.
"Kejahatan perbankan melalui nomor telepon terjadi dikarenakan pelaku kejahatan melakukan SIM Card Swap, yaitu memindahkan penguasaan nomor telepon dari pemilik asli kepada pelaku (fraudster)," jelas dia.
Jaga Kerahasiaan Informasi Pribadi
Untuk itu menurut Amam, BRI selalu mengimbau kepada seluruh nasabah untuk menjaga kerahasiaan informasi pribadi. Diimbau agar tak memberitahukannya pada siapapun, termasuk oknum yang mengaku-ngaku dari bank.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, EVP Secretariat and Coporate Communication Bank Centra Asia (BCA) Hera F Haryn meminta agar nasabah segera menghubungi kantor cabang terdekat jika ada indikasi transaksi yang bukan dilakukan dari pihaknya.
"Apabila terdapat indikasi adanya transaksi yang bukan dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan, nasabah dapat segera menghubungi kantor cabang BCA terdekat, Halo BCA melalui telepon 1500888, twitter @halobca atau whatsApp 0811 1500 998 untuk dapat kami tindaklanjuti," kata Hera saat dihubungi.
Ia pun mengimbau agar nasabah patuh dalam menjaga data pribadi. Seperti halnya, personal identification number (PIN), menggantinya secara berkala, dan menutup keypad saat memasukkan PIN di ATM.
Selain itu, dia juga meminta nasabah untuk menggunakan PIN dengan kode yang unik, sehingga sulit ditebak oleh orang lain.
sumber : wajibbaca.com