PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung menyiapkan pedoman new normal untuk angkutan penumpang ataupun barang.
“New normal KAI ini sebagai bentuk adaptasi pelayanan perkeretaapian dengan mengurangi kontak fisik dan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Noxy Citrea saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).
Noxy menjelaskan, pedoman new normal tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Pedoman tersebut akan diaplikasikan ketika kereta api jarak jauh reguler kembali beroperasi.
“Saat ini, KAI masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan dan terus memperhatikan perkembangan penerapan PSBB di berbagai daerah,” kata Noxy.
Tiket online
Pada pedoman new normal, nantinya pemesanan tiket hanya dapat dilakukan secara online yaitu aplikasi KAI Access, Web KAI, dan mitra penjualan tiket resmi KAI lainnya.
Sedangkan loket hanya difungsikan untuk pembelian go show, atau 3 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Saat memasuki area stasiun, masyarakat diwajibkan memakai masker dan suhu tubuh kurang dari 37,3 derajat celsius.
Pada proses boarding, penumpang harus menunjukkan tiket dan identitas penumpang kepada petugas.
Jika sudah diperiksa, maka penumpang melakukan scan tiket secara mandiri.
“Langkah ini untuk meminimalisasi kontak fisik antara penumpang dan petugas,” ujar Noxy.
Pedoman di dalam kereta
Selama perjalanan, selain menggunakan masker, penumpang mengenakan face shield yang disediakan KAI.
Pelindung wajah tersebut wajib digunakan penumpang hingga keluar dari area stasiun kedatangan.
Guna memastikan kesehatan penumpang, petugas akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta tiap 3 jam sekali.
Jika ada penumpang yang kedapatan bersuhu badan 37,3 derajat celsius atau lebih dan mengalami gejala Covid-19, penumpang tersebut akan dipindah ke ruang isolasi yang ada di kereta.
“Bila kondisi penumpang perlu penanganan segera, kami akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan,” kata Noxy.
Untuk menjamin kebersihan selama perjalanan, petugas rutin membersihkan obyek yang sering terpegang tangan setiap 30 menit sekali secara bergantian.
Obyek seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lainnya dibersihkan menggunakan pembersih yang mengandung disinfektan.
Noxy menambahkan, dalam melayani pelanggan pada new normal, petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang dibekali dengan APD berupa masker, sarung tangan, dan face shield.
Petugas tersebut antara lain petugas loket, customer service, petugas boarding, kondektur, Polsuska, pramugari kereta, dan petugas kebersihan di atas kereta.
“Petugas juga kami lengkapi APD agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani oleh petugas kami,” kata dia.
Selain itu, KAI tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang mengandung disinfektan.
Fasilitas higienitas berupa wastafel portabel dan hand sanitizer juga disediakan di titik-titik yang mudah dijangkau oleh penumpang.
“Kami mengimbau kepada penumpang tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, cuci tangan, membawa hand sanitizer pribadi, menjaga kesehatan, melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, serta tidak ragu melapor kepada petugas jika tiba-tiba merasa tidak sehat,” kata Noxy.
Angkutan barang
Untuk angkutan barang, KAI juga menerapkan pedoman new normal.
Misalnya physical distancing di loket pelayanan barang, penyediaan wastafel portabel dan hand sanitizer, serta menjaga kebersihan fasilitas angkutan barang.
Kemudian barang-barang yang akan diangkut akan diperiksa secara mendetail, serta mewaspadai setiap kiriman hewan dan atau kiriman lain yang berpotensi membahayakan kesehatan.
“KAI sebagai BUMN memiliki peran yang signifikan dalam mobilitas masyarakat melalui layanan angkutan penumpang dan angkutan barang. Melalui pedoman ini, kami mempersiapkan seluruh aspek operasional bisnis perusahaan dalam menghadapi new normal nantinya,” kata Noxy.
sumber : kompas.com