Semua orang pasti tak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain. Apalagi para perempuan yang cukup sensitif dengan masalah ini.
Para lelaki biasanya dalam berbicara cenderung ceplas-ceplos dan to the point. Bahkan obrolan para lelaki dengan teman laki-laki juga biasanya blak-blakan.
Nah hal ini biasanya jadi sumber masalah dengan para istri. Apalagi jika dilihat, kebanyakan perempuan biasanya bicaranya lebih panjang dan berhati-hati dibandingkan dengan perempuan.
Dengan kadar kepekaannya yang cukup tinggi, perempuan tidak ingin menyakiti hati lawan bicaranya. Sehingga sebisa mungkin ia berbicara dengan sopan dan menyenangkan.
Salah satu cekcok yang sering dihadapi dalam urusan rumah tangga adalah masalah membanding-bandingkan dengan orang lain.
Biasanya para suami yang cenderung ceplas-ceplos, apalagi jika diperparah dengan rem blong, akan bersikap blak-blakan dengan istri.
Misal membandingkan istrinya dengan istri tetangga. "Ma, istri pak Budi kok badannya tetap kurus dan langsing ya walaupun sudah punya anak 3"
"Ma, tirulah istri pak Budi itu masak setiap hari, bersih-bersih rumah tidak pernah telat"
Dan ucapan pembandingan lainnya. Perlu suami ketahui, istri merasa sakit hati jika dibandingkan dengan orang lain.
Jika memang suami ingin membimbing dan menasehati istri, tak perlulah dengan membandingkannya dengan orang lain. Sebab hal itu justru memperumit masalah.
Alangkah baiknya jika suami langsung saja pada pokok permasalahan. Jika perlu pujilah istri terlebih dahulu baru bicarakan kekurangannya. Dan tak lupa tawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Misalnya, jika melihat badan istri yang semakin melebar, suami khawatir akan kesehatannya. Suami tak perlu bandingkan dengan orang lain, cukup katakan begini..
"Ma, terimakasih ya sudah sabar rawat anak-anak. Walaupun lelah, tapi gak pernah ngeluh sama sekali. Minggu ini pergi ke spa yuk, sekali-kali merawat diri sekaligus biar relaks dan terlihat awet muda"
"Ma, mulai minggu depan ayo kita olahraga bareng yuk. Jogging keliling kompleks. Biar kita sehat dan bugar"
Kemudian berikan upaya bantuan kepadanya. Misal membelikan makanan untuk diet, seperti oatmeal, buah-buahan, sayur-sayuran dan lainnya.
Jika begitu istri pasti tak akan sakit hati, justru bertambah cintanya dengan suami. Dan juga pasti deh, kalau suami minat ini dan itu akan diberikan.
Sebaliknya, para istri berusaha sebisa mungkin memenuhi kebutuhan dan hak suami. Jika ada kesulitan, keduanya bisa saling berkomunikasi untuk mencari jalan tengah.
Inshaallah dengan kasih sayang dan saling keterbukaan akan semakin membuat hubungan menjadi harmonis dan langgeng.
sumber : wajibbaca.com