PT Pertamina (Persero) melaporkan adanya kenaikan kosumsi BBM seiring dengan berjalannya masa transisi tatanan kehidupan baru atau new normal.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, meski konsumsi BBM masih lebih rendah dibandingkan sebelum periode pandemi Covid-19, namun dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan jika dibandingkan Maret-Mei 2020 atau periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Tercatat, sejak akhir pekan lalu, konsumsi BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, mencapai 23.000 Kiloliter (KL) per hari.
Jika dibandingkan periode sebelum Covid-19, yakni Januari-Februari yang mencapai 26.000 KL, konsumsi BBM jenis gasoline sejak akhir pekan lalu masih lebih rendah 12 persen.
Penurunan konsumsi juga masih terjadi untuk produk gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex), sebesar 9.800 KL per hari atau masih turun 18 persen jika dibandingkan konsumsi normal.
Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir konsumsi BBM mulai mengalami kenaikan.
Hal tersebut tereflekskan dengan Berdasarkan data konsumsi gasoil dan gasoline mulai terlihat sejak 3-6 Juni 2020. Konsumsi jenis ini dibandingkan kondisi normal turun hanya kisaran 10-15 persen. Padahal, saat-saat sebelumnya, penurunan konsumsi BBM pernah mencapai lebih dari 40 persen.
“Hal ini mencerminkan, persiapan masyarakat akan pemberlakuan masa transisi normal baru ini pada 5 Mei, sehingga mulai beraktivitas dan keluar rumah, terlebih di kawasan Jakarta dan sekitarnya,” ujar Dewi dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (9/6/2020).
Seiring dengan meningkatnya konsumsi, Dewi menambahkan, pihaknya memastikan pasokan BBM di masa transisi ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa bagian Barat.
Di wilayah MOR III ini, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, pasokan gasoline dan gasoil sangat mencukupi. Ketersediaan stok BBM lebih dari 21 hari, atau diatas ketahanan stok nasional.
Sementara itu, pada konsumsi elpiji untuk sektor rumah tangga, yakni produk elpiji subsidi 3 kilogram (Kg), Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg, mencapai 7.126 Metric Ton (MT) per hari.
Konsumsi ini relatif sama dibandingkan konsumsi pada kondisi normal yaitu 7.150 MT per hari.
“Kami memastikan stok LPG Pertamina mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," ucap Dewi.