Salah satu pembela hutan hujan Amazon, Paulinho Paiakan (65), meninggal dunia setelah tertular virus corona. Paiakan meninggal pada Selasa (16/6) di sebuah rumah sakit di Redencao, Brasil Utara.
"Dia bekerja sepanjang hidupnya untuk membangun aliansi di seluruh dunia, di sekitar masyarakat adat, untuk menyelamatkan Amazon," kata pendiri kelompok lingkungan Amazon, Gert-Peter Bruch, kepada AFP, Kamis (18/6).
"Kami telah kehilangan seseorang yang sangat berharga," sambungnya.
Paiakan adalah kepala suku Kayapo yang bermukim di selatan Sungai Amazon. Ia didiagnosis COVID-19 pada 8 Juni setelah melakukan perjalanan ke desanya, A-ukre.
Paiakan juga dikenal sebagai orang yang berjuang menentang proyek Belo Monte, bendungan pembangkit tenaga air, pada 1980-an. Paiakan mendapat pengakuan internasional setelah memimpin perjuangan melawan kerusakan lingkungan akibat pembangunan Belo Monte.
Asosiasi Masyarakat Adat Brasil (APIB) menyebut Paiakan sebagai sosok ayah, pemimpin, dan pejuang bagi masyarakat adat dan lingkungan.
Dia menjalin aliansi dengan kelompok-kelompok penduduk setempat, aktivis internasional, dan memimpin penyelenggara pertemuan Altamira, konferensi pada 1989 yang menggalang oposisi terhadap proyek tersebut.
Gerakan ini membantu meyakinkan Bank Dunia menarik dana untuk Belo Monte, meskipun proyek akhirnya berjalan pada tahun 2011.
Kendati demikian, Paiakan sempat terbelit kasus. Namanya ternoda pada tahun 1992 atas tuduhan perkosaan. Dia dibebaskan pada tahun 1994, tetapi dihukum empat tahun kemudian dalam persidangan kedua.
Pendukung Paiakan bersikeras kasus itu dibuat-buat untuk melemahkan kekuatan politiknya yang sedang tumbuh saat KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Bumi diadakan di Rio de Janeiro. Paiakan disebut-sebut sebagai calon penerima Nobel Perdamaian.
Saat ini, hampir 5.500 orang asli di Brasil telah terinfeksi corona, 287 di antaranya meninggal dunia. Adapun Brasil telah menjadi episentrum dunia penularan corona. Data yang dicatat pemerintah menunjukkan sudah ada 934.769 kasus positif, 45.585 kematian, dan 477.364 pasien sembuh.