Seorang guru honorer di Serang, Banten, Mamduh Jamaludin (29) menumpahkan unek-uneknya ke dalam sebuah video viral berdurasi satu menit 14 detik.
Dalam video itu ia membahas soal nasib guru honorer yang memprihatinkan dengan cara berkomedi.
"Video ini untuk adik-adik yang kalau misalkan ditanya cita-cita terus jawabannya pengen jadi guru," ujar Mamduh dalam video yang diunggah ke akun Twitternya, @MahmudJamaludin, Rabu (10/6).
Video tersebut mampu menyedot perhatian warganet. Hingga Kamis (11/6) sore, video tersebut telah disukai lebih dari 10 ribu akun dan diritwit lebih dari lima ribuan kali.
"Adek harus tahu kalau gaji kami lebih kecil dibanding nilai Nobita. Nilai Nobita nol, gaji kami kalau dikalkulasikan dengan kebutuhan, minus," ucap Mamduh pada video tersebut. Nobita adalah karakter dalam kartun di serial Doraemon. Setiap ujian sekolah, Nobita selalu mendapat nilai kecil.
"Nih, gaji 100 ribu, mau makan enak mitos. Solusinya kalau gaji 100 ribu kita buat beli kuota 10 giga, buka Youtube tonton Tanboy Kun mukbang sebulan," tambahnya dalam video tersebut.
Mamduh merupakan seorang guru honorer yang mengajar di sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah di Serang, Banten.Nake lagi dah ni video:— Mamduh J (@MamduhJamaludin) June 10, 2020
"adek yg cita-citanya jadi Guru" pic.twitter.com/f6uMfyWubH
Mamduh sudah mengajar sejak masih duduk di bangku kuliah. Ia pernah menjadi guru Bahasa Arab, Ilmu Pengetahuan Alam, hingga menjadi guru musik.
"Beginilah kondisi jadi guru di Indonesia, pesan ini cuma sinopsis. Kalau ingin jadi guru harus siap dengan kondisi itu. Tanamkan menjadi guru itu investasi akhirat, enggak bisa berharap kepenuhan finansial hanya dari sana," tuturnya saat berbincang dengan kumparan, Kamis (11/6).
Selain menjadi guru, ayah satu anak itu juga memiliki usaha di bidang pariwisata di @Bantenvacation. Meski begitu, ia tak meninggalkan profesinya sebagai guru honorer.
"Saya merasa dari ngajar adalah doa untuk memperlancar rezeki saya di bidang lain," tambah Mamduh.
Menyoal videonya yang viral, Mamduh mengatakan video viral itu dibuat berdasarkan pengalamannya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Ia memiliki teman yang sudah menikah, kedua temannya itu berprofesi sebagai guru honorer. Keduanya terkadang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan, sebab gaji guru honorer kadang turun terlambat.
"Akhirnya mereka harus cari utangan untuk memenuhi gaji bulanan honorer tersebut. Semulia-mulianya orang bagi saya adalah guru. Jika guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Maka guru honorer adalah pasukan berani mati," ungkapnya.
Di tengah wabah pandemi, tantangan bertambah untuk Mamduh dan para guru honorer lainnya. Ia mengatakan mempersiapkan kelas daring yang membutuhkan kuota yang tidak sedikit.
Mamduh menaruh harapan kepada pemerintah. Kondisi sulit dialami para guru honorer dapat dibantu dengan membuat kebijakan baru yang memperhatikan kesejahteraan mereka.