Jangan jual emas dulu!!!
Baru-baru ini marak informasi harga emas sedang melonjak tajam. Analis emas beberkan alasan mengapa harga emas bisa naik meski di era sulit pandemi seperti saat ini. Dan alasan mengapa saat ini dilarang jual emas.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pecahkan rekor tertingginya pada Selasa (28/7/2020), hal ini tentu menjadi berita heboh di masyarakat.
Tercatat, harga beli emas Antam hari ini bertengger di angka Rp 1.022.000. Kemudian, untuk harga jual kembali atau buyback berada hingga di atas Rp 919.000.
Meski begitu, sejumlah analis emas menyarankan masyarakat yang memiliki simpanan emas untuk menahan diri agar tidak terpancing dan menjual emasnya.
Alasan Jangan Jual Emas Dulu
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, pun mengungkapkan alasan lebih baik masyarakat tak menjual dulu emasnya.
Menurutnya, harga emas Antam masih akan terus melejit. Bahkan, dalam waktu dekat, bisa menyentuh angka Rp 1.050.000 per gram.
"Sementara masih on track untuk menguat ke area Rp 1.050.000," ungkap Ariston saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/7/2020).
Namun, bagi masyarakat yang memiliki simpanan emas cukup dan memiliki kebutuhan mendesak, menurutnya bisa dijual sebagian dari emasnya terlebih dahulu.
Sehingga masyarakat sudah bisa menikmati keuntungan dari investasi emasnya.
Sebagai gambaran, dikutip dari Kompas.com pada Senin (27/7/2020), harga emas Antam pecahan 1 gram pada 26 Juli 2019 dijual Rp 702.000. Sedangkan saat itu, Antam menetapkan harga buyback emas Rp 631.000 per gram.
"Masyarakat yang sudah punya mungkin bisa merealisasikan profitnya sebagian dan sebagian dipertahankan untuk mengikuti potensi kenaikan emas selanjutnya," kata Ariston.
Dia menjelaskan pula peningkatan harga emas masih terjadi karena berbagai faktor kekhawatiran sebagian besar investor. Kekhawatiran tersebut dikarenakan adanya penyebaran virus corona yang masih terjadi hingga ketegangan antara Amerika Serikat dan China.
Harga emas masih bisa melejit
Kondisi tersebut juga diamini oleh Analis Emas sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi.
Ibrahim mengatakan kekhawatiran tersebut memicu para investor lebih memilih instrumen investasi aman, yakni emas. Permintaan yang tinggi itu akhirnya membuat harga emas meningkat tajam.
Ia memperkirakan, kondisi ini masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.
Ia memperkirakan harga emas dunia bisa mencapai harga 2.000 dolar AS per ons. Pada akhir perdagangan Senin (27/7/2020) waktu Amerika Serikat (Selasa pagi WIB), harga emas di divisi COMEX New York Mercantile Exchange bisa meningkat hingga 33,5 dolar AS atau 1,77 persen, ditutup pada 1.931 dolar AS per ons.
"Kalau mencapai level 2.000 (dolar AS per ons), emas Antam bisa mencapai Rp 1.070.000 (per gram, dihitung 1 dolar AS sama dengan Rp 14.800)," jelas Ibrahim.
Harga emas Antam mencapai Rp 1.070.00 per gram itu menurutnya berpotensi tercapai di minggu depan.
"Jadi masyarakat melihat-lihat dulu, sambil joget-joget dulu, sampai harga Rp 1.070.000, kemungkinan minggu depan. Nah, saat yang tepat masyarakat untuk menjual," kata dia.
Nah itu Bun, jika memang ada kebutuhan mendesak bolehlah menjual emasnya. Tapi kalau keuangan masih aman, lebih baik simpan dulu, sampai harga emas berada di angka tertinggi.