Bayi ini terlahir secara prematur. Mulanya, sang ibu tak mengetahui hal ini karena awalnya hanya mengeluarkan air saja. Namun, tiba-tiba terjadi kontraksi sehingga sang ibu pun terpaksa melahirkan bayinya di toilet. Tak disangka ternyata nasibnya nahas, kepala bayinya putus dari badan dan tersangkut di rahim.
Peristiwa yang terjadi pada seorang mama berinisial EK asal Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang didalami oleh pihak kepolisian. Pasalnya EK harus melahirkan seorang diri di dalam toilet.
EK yang saat itu harus berjuang melahirkan sendiri ternyata dikejutkan karena kepala bayinya sempat tertinggal di dalam rahim. Peristiwa tersebut membuat EK bingung dan gelisah karena awalnya ia hanya ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Melahirkan Seorang Diri di Toilet
Dikutip dari unggahan channel YouTube TribunNow Official diketahui EK melahirkan secara prematur di rumahnya, tepatnya di Kecamatan Hewokloang pada hari Minggu (12/7/2020) kira-kira pukul 02.00 WITA.
Keterangan tersebut didapat dari seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Hewokloang.
Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan lebih dalam pada kasus tersebut. Kapolsek Kewapante Iptu Margono mengatakan masih menyelidiki apakah ada perbuatan pidana dalam insiden ini.
Kejadian ini bermula ketika EK kebelet buang air kecil dan menuju ke toilet. Tapi kemudian ia melahirkan dan kepala bayi tersangkut di dalam rahimnya.
"EK sempat pergi ke toilet dan hendak buang air kecil. Bukannya buang air kecil, namun ia malah melahirkan. Ada dugaan EK panik, sehingga langsung menarik tubuh bayinya. Namun, sayangnya bayi keluar tanpa kepala," kata Margono.
Kepala Bayi Putus dan Tersangkut di Rahim
Kapolsek Kewapante Iptu Margono mengungkapkan bahwa EK sempat menyimpan tubuh sang bayi ke dalam sebuah plastik. Kemudian, ia menggantungkannya di atas atap toilet.
Sementara itu, kepala bayi masih tersangkut di dalam rahim dan tidak bisa keluar. Mengetahui hal itu, EK yang panik pun meminta pertolongan sebab ingin segera mengeluarkan kepala si bayi.
"Keesokan hari, EK pergi ke Watublapi untuk menemui bidan desa untuk meminta pertolongan," jelas Margono.
Menurut Margono, tenaga medis di puskemas pun ikut membantu untuk mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim.
Diduga karena Kelelahan
Berdasarkan informasi, EK sebelumnya pada Sabtu (11/7/2020) mengikuti acara di rumah milik saudara di kampungnya mulai pagi hingga malam hari.
Saat pulang ke rumah, EK harus menempuh perjalanan sekitar 500 meter dengan berjalan kaki sambil menggendong anaknya yang masih berusia tiga tahun. Diketahui kondisi perjalanannya cukup jauh hingga harus melewati banyak tanjakan dan turunan.
Ketika sudah sampai rumah, EK merasa kelelahan dan berusaha berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun, momen tersebut justru menunjukkan tanda bahwa dirinya akan melahirkan bayinya secara prematur.
Nah bagi yang sedang hamil, semoga kejadian ini bisa jadi peringatan dan perhatian khusus bagi Bunda, supaya tidak berlebihan dalam beraktivitas saat sedang hamil.
Sebab kelelahan saat hamil bisa menyebabkan kejadian yang fatal, baik bagi Bunda ataupun janin yang sedang dikandungnya.