Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tersebut yang juga terlambat, karena datang dari luar kota.
Ibu itu tergopoh- gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi
si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai ...
Si ibu berteriak menjerit-jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali. Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung.
Mereka berusaha menyabarkan Sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya. Akhirnya
permintaannya
pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya.
Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur.
Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran… semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu-kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan.
pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya.
Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur.
Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran… semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu-kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan.
Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut, mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus.
Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.
sumber : tausiahislamku