Seorang wanita hanya bisa memandang anak gadisnya dibunuh perampok yang menyatroni rumahnya.
Kejadian tersebut terjadi di Kampung Lubok Batu, Telemong, Kuala Terengganu, Malaysia.
Dilansir dari Harian Metro, Senin (2/11/2020), Seorang gadis berusia 19 tahun tewas dibunuh, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 14.30 waktu setempat.
Korban bernama Siti Nur Surya Ismail ditemukan terbaring di ruang tengah rumahnya.
Pertama kali korban ditemukan oleh adiknya, Siti Nur Syuhada (15), yang baru saja pulang dari sekolah.
Lantas, Syuhada pun menghubungi sang kakak, Mohd Zaid Azroi (28).
"Adik saya dibunuh secara brutal dengan beberapa luka tusuk yang diyakini ada di beberapa bagian tubuhnya, termasuk patah pergelangan tangan kiri," ujar Zaid.
“Saat kejadian, hanya ibu yang ada di rumah. Ibu yang terbaring di tempat tidur hanya bisa melihat karena mengidap kanker otak,” ucapnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal Terengganu, Asisten Komisaris Mohd Marzukhi Mohd Mokhtar, saat ditemui membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, penyidikan masih berlangsung di lokasi kejadian dan berdasarkan indikasi kasus ini diyakini dilakukan oleh perorangan.
"Barang yang hilang itu ada uang tunai. Dari pemeriksaan pendahuluan diketahui, kejadian itu diyakini terjadi pada pukul 09.00," katanya.
Kasus Tewas Dibunuh Perampok Lainnya
Seorang pria tewas lantaran dibunuh perampok yang menyatroni rumahnya di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjungmorawa Kabupaten Deliserdang, Kamis (1/10/2020).
Informasi yang dikumpulkan Suzono (50) dan istrinya, Rawi (49) tahu anaknya tewas dibunuh sekira pukul 17.30 WIB.
Dilansir dari TribunMedan.com, saat itu ia dan istri baru saja pulang dari pabrik tempatnya bekerja.
Karena pintu depan terkunci dari dalam, Suzono pun membuka paksa pintu.
Ia menyebut kamar depan itu sebenarnya saat ditinggalkannya dalam keadaan terkunci.
Pada saat ia masuk ke dalam rumah, pintu sudah dirusak.
Rumah juga tampak dalam keadaan berantakan.
Sementara itu, pintu belakang dalam keadaan terbuka
Setelah masuk, ia sudah menemukan jasad anaknya terbaring di tempat tidur.
Mereka pun sangat terpukul.
Disinyalir, kasus pembunuhan Usnan dilatarbelakangi kasus perampokan.
Orang tua korban menyebutkan, selain anaknya dibunuh, harta benda miliknya juga raib di dalam rumah.
“Handphone ada dua yang hilang."
"Selain itu uangku Rp 600 ribu juga ikut diambil,” ujar Suzono, ayah korban.
Suzono menyebut, dua handphone miliknya itu sebelumnya berada di kamar tidur dia dan istrinya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-medan.com/Indra Gunawan)