Mungkin, pertanyaan ini terkesan unik dan aneh. Tapi pertanyaan inilah yang sering muncul pada anak-anak dimana pikiran mereka masih polos. Bisa jadi, anak itu terlalu suka dengan makanan jengkol sehingga ia kepikiran apakah kelak di surga, ia bisa menemui jengkol yang bisa ia temui di dunia saat ini.
Terdapat sebuah kisah yang bermula ketika seseorang telah sibuk bekerja dan beraktivitas seharian. Kemudian semua kelelahan itu seketika hilang karena ia bertemu dengan anak-anak, baik anaknya sendiri ataupun anak tetangga yang sering mengunjunginya sebulan terakhir. Ia saling bercanda dan bercengkrama satu sama lain. Banyak hal yang dibahas saat itu.
Dari anak-anak itulah, ia belajar banyak perkara. Mereka berperilaku tidak sebagaimana mestinya usianya. Seharusnya mereka masih bermain dan bercanda tawa seperti anak-anak yang lain. Tapi, mereka berperilaku seakan-akan mereka sudah dewasa dan telah hidup lama. Terkadang, apa yang dilontarkan terasa aneh tapi jika dipikir logika bisa dibenarkan juga.
Ketika kita sedang bersama anak-anak, maka hal yang harus kita lakukan adalah berperilaku dengan posisi nol. Maksudnya adalah kita harus bisa menyesuaikan dengan anak-anak, baik dalam hal perilaku maupun percakapannya. Dengan demikian, kita bisa memahami apa maksud dari perbuatan dan perkataannya itu. Karena mereka masihlah polos sehingga hatinya tulus dan bersih. Apa yang dimiliki oleh anak kecil dengan ketulusan hatinya maka akan mengagumkan jika kita bisa memahaminya Tapi kita juga harus berhati-hati. Dari kepolosan mereka bisa juga muncul pertanyaan yang unik, aneh, sukar, dan lain sebagainya yang tidak pernah terpikirkan oleh orang biasa, termasuk orang yang sudah tua. Kepolosan ini memiliki dua sisi, yakni dapat berdampak positif sebagai kelucuan dan bisa juga berdampak negatif karena mereka dapat teracuni oleh apapun itu yang bernilai buruk.
Dari anak-anak itulah, ia belajar banyak perkara. Mereka berperilaku tidak sebagaimana mestinya usianya. Seharusnya mereka masih bermain dan bercanda tawa seperti anak-anak yang lain. Tapi, mereka berperilaku seakan-akan mereka sudah dewasa dan telah hidup lama. Terkadang, apa yang dilontarkan terasa aneh tapi jika dipikir logika bisa dibenarkan juga.
Ketika kita sedang bersama anak-anak, maka hal yang harus kita lakukan adalah berperilaku dengan posisi nol. Maksudnya adalah kita harus bisa menyesuaikan dengan anak-anak, baik dalam hal perilaku maupun percakapannya. Dengan demikian, kita bisa memahami apa maksud dari perbuatan dan perkataannya itu. Karena mereka masihlah polos sehingga hatinya tulus dan bersih. Apa yang dimiliki oleh anak kecil dengan ketulusan hatinya maka akan mengagumkan jika kita bisa memahaminya Tapi kita juga harus berhati-hati. Dari kepolosan mereka bisa juga muncul pertanyaan yang unik, aneh, sukar, dan lain sebagainya yang tidak pernah terpikirkan oleh orang biasa, termasuk orang yang sudah tua. Kepolosan ini memiliki dua sisi, yakni dapat berdampak positif sebagai kelucuan dan bisa juga berdampak negatif karena mereka dapat teracuni oleh apapun itu yang bernilai buruk.
Sebagai orang yang sudah dewasa dan memiliki anak-anak di sekeliling kita, maka kita harus memiliki pengetahuan dan kemampuan bagaimana kita harus menjawab pertanyaan-pertanyaan itu secara logis dan argumentatif karena jawaban ini akan selalu dibawanya ketika sudah dewasa.
Diketahui bahwa ketika mereka masih anak-anak maka otak mereka masih bening sehingga akan merekam segala yang dilihatnya dan didengarnya dengan lebih mudah, bahkan bisa sangat mendetail. Hal inilah yang mebuat kita harus berhati-hati dalam bertindak dan berucap agar tidak memberikan contoh buruk pada anak.
Pada sore hari, ia menyampaikan suatu ayat tentang surga. Dijelaskan bahwa dalam surga itu akan banyak kenikmatan yang luar biasa, seperti buah anggur dan kebun-kebun. Semua anak memperhatikan dengan penuh semangat dan beberapa lainnya juga membayangkan betapa nikmatnya memakan buah anggur yang lezat, lembut dan manis itu. Tiba-tiba salah seorang anak melontarkan pertanyaan, apakah di surga ada jengkol?!
Pertanyaan ini sontak membuat anak-anak yang lain tertawa. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menjawabnya dengan tepat. Kemudian saya menjawabnya bahwa InsyaAllah, di dalam surga Allah akan memberikan segala kenikmatan.
Jawaban dari pertanyaan apakah ada jengkol di surga ini menjelaskan bahwa anak-anak pasti memiliki segudang pertanyaan yang akan ditanyakannya pada siapa saja. Terkadang, pertanyan ini terkesan aneh dan unik. Sebagai contohnya adalah pertanyaan yang mengaitkan antara jengkol dengan surga. Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan yang demikian agar tidak menyalahi aturan agama Islam. Ada satu hal yang perlu kita pegang bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
sumber : http://www.kumpulanmisteri.com/2016/07/apakah-di-surga-ada-jengkol.html