Sempat dianggap mitos, ternyata ini penjelasannya
Ramai kabar tentang pemugaran Pulau Komodo yang rencananya akan dibuat seperti Jurasic Park. Meski begitu tak semua orang bisa masuk, sebab wanita sedang haid dilarang mengunjungi Pulau Komodo. Ini alasannya.
Belakangan ini viral di berbagai media sosial tentang tanggapan warganet mengenai kabar pemugaran situs warisan dunia Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Wisata Pulau Komodo mungkin akan dirancang seperti halnya gambaran suasana di film 'Jurassic Park'. Namun, daya tarik wisata di sana tetap berada pada satwa endemiknya yakni, komodo.
Hewan-hewan zaman purba memang banyak yang sudah punah. Namun keberadaan komodo seolah menyisakan gambaran kekuatan hewan purba di zaman modern ini.
Wanita Haid Tak Boleh Masuk
Siapapun bisa berkunjung ke Pulau Komodo serta menyaksikan sendiri hewan yang menyerupai kadal raksasa ini.
Namun 'visa' kunjungan tak berlaku jika Anda perempuan dan sedang mengalami menstruasi. Lah kenapa ya?
Peneliti bidang zoologi, Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Evy Ayu Arida, mengungkapkan bahwa perempuan yang sedang haid akan menarik perhatian para komodo.
"Jangan coba-coba, Menstruasi kan hanya tiga sampai empat hari, jangan di waktu itu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, nanti tujuannya mau lihat komodo, malah komodo nanti yang lihatin kita," ujar Evy dalam sebuah kesempatan diskusi publik sebagaimana yang dikutip dalam laman resmi LIPI.
Mengutip Smithsonian, komodo bisa mencium bau darah (termasuk darah haid) dan juga aroma kematian dalam jarak 9,6 km.
Bau darah tersebut akan memancing komodo untuk mendekat dan membuat objeknya berada dalam bahaya.
Alasan Wanita Haid Tak Boleh Masuk
Apa sebenarnya yang membuat wanita yang tengah menstruasi bisa dikejar komodo?
"Darah menstruasi terdiri dari sel-sel endometrium yang menebal yang mengelupas jika tidak ada kehamilan, darah sebenarnya dari arteri di dalam rahim, dan terkadang menggumpal," kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider kepada Self.
Gregorius Afioma, dari LSM Sunspirit, saat diwawancara oleh CNNIndonesia.com menjelaskan bahwa komodo termasuk binatang yang tidak agresif.
Hal ini berarti, sekalipun komodo mencium bau darah, mereka tak akan langsung memangsa targetnya.
Walau bisa berlari kencang hingga 20km/jam, komodo tidak suka mengejar mangsanya. Hewan berdarah dingin ini lebih suka membuat jebakan untuk mencari makan.
Komodo yang termasuk naga purba ini tak akan memangsa makanan saat itu juga. Komodo akan menunggu mangsa membusuk dan menjadi bangkai.
Karena hal itu, tidak heran jika komodo akan tertarik dengan aroma darah tidak segar termasuk darah menstruasi.
Komodo lebih sering beraktivitas saat pagi hari. Selebihnya, binatang ini akan asyik leyeh-leyeh di bawah pohon.
Imbauan ini bukan untuk menakut-nakuti para pengunjung. Hal ini semata-mata demi keselamatan para pengunjung.
Sebab sempat ada turis yang dikejar komodo karena mengabaikan peraturan tersebut.
Jika pengunjung beruntung, ia bisa selamat karena pemandu wisata akan bergerak cepat. Pengunjung juga bisa menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.
Namun jika sudah terkena gigitannya, maka hal ini akan menjadi bencana yang besar.
Bahaya Gigitan Komodo
Dari laman resmi Kominfo, riset pada 2009 menyebutkan bahwa gigitan komodo bisa menyuntikkan racun pada korbannya. Kelenjar racun terdapat di rahang bagian bawah mulut komodo.
Selama ini, orang menganggap air liur komodo yang jadi penyebab kematian mangsanya. Disebut, air liur mengandung ribuan bakteri penyebab infeksi tetapi nyatanya gigitan komodo memang mengandung racun mematikan.
Meski terdengar mengerikan, komodo biasanya tidak akan kembali makan mangsa jika sudah merasa kenyang.
Namun lokasi wisata tetap menyediakan pemandu wisata untuk memastikan keamanan para pengunjung.
Nah itulah alasannya kenapa wanita haid dilarang masuk pulau komodo, yang jelas bukan karena mitos ya, tapi karena ada alasan ilmiahnya.
sumber : wajibbaca.com