Pengacara kondang Hotman Paris belum lama ini mengamuk di Instagram pribadinya. Kemarahannya ini rupanya buntut dari tudingan seseorang yang disebutnya ‘musuh’, mengenai orangtuanya yang bukan orang berada.
Dengan panjang lebar, pengacara kaya raya ini menjelaskan latar belakang keluarganya di kampung kelahirannya, di Laguboti. Termasuk persoalan dirinya yang pernah menjual sayur di pasar tradisional.
“Apa Hotman orang miskin seperti kata musuh? Tidak. Hotman anak keluarga paling kaya di kecamatan itu bahkan punya rumah di Jalan Pabrik Padi No 2 di tahun 70-an,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hotman merinci harta kekayaan yang dimiliki orangtuanya.
“Kamu tahu orangtua Hotman paling kaya di daerah itu? Punya puluhan bus, mobil angkut, dan truk. Di tahun 70-an orangtua Hotman mampu membiayai 6 anaknya kuliah,” jelasnya dengan nada kesal.
Walau hidup bergelimang harta, diakui Hotman, orangtuanya tidak ingin anak-anaknya menjadi ‘manja’ yang terus mengandalkan kekayaan orangtuanya. Karena inilah, Hotman dididik sedari dini berjualan sayur di pasar, yang merupakan hasil panen di pekarangan rumah.
“Orangtua sangat mendidik: tidak boleh tinggal di Medan walau ada rumah besar dengan usaha. Angkutan sukses karena orangtua takut narkoba dan pengaruh negatif kota besar? Jualan sayur waktu masih sekolah dasar? Ya tapi hanya kalau sayur yang ditanam Hotman panen. Bukan pedagang sayur rutin,” paparnya.
“Jadi arahan Ibunda murni untuk pendidikan mental anak bukan cari makan saat itu karena orangtua Hotman cukup berada dan paling kaya di daerah itu,” tegasnya kembali. Demikian melansir merdeka.com.
