Video Ustaz M memukuli santri bocah di Kecamatan Wonosalam, Demak viral di media sosial. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Demak Ahmad Muhtadi mengaku tidak sependapat dengan cara ustaz tersebut menegur santrinya.
"Tidak sependapat (dengan pemukulan). Ustaznya harus update situasi pendidikan pesantren saat ini. Harus ada perubahan paradigma dalam memberikan hukuman bagi santri yang melanggar tata tertib," ujar Muhtadi melalui pesan singkat, Senin (6/9/2021).
Muhtadi mengingatkan pola pembelajaran pesantren era dulu dengan sekarang sudah berubah. Menurutnya tidak perlu ada pemukulan agar para santri memberi hormat pada gurunya.
"Tidak bisa disamakan dengan era saat ustaznya nyantri dahulu, tanpa meninggalkan sifat tawadhu' dan hormat kepada kiainya atau guru ngajinya," pesan Muhtadi.
Sebelumnya diberitakan, video seorang ustaz memukuli santri bocah viral. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/9) sektiar pukul 22.00 WIB. Pelaku diketahui bernama M, salah satu pengajar di Ponpes di Wonosalam, Demak.
Dari keterangan pelaku dan saksi, pelaku mengecek kamar santri pada Rabu (1/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Pelaku merasa emosi karena santri membantah saat diingatkan untuk tidur, lalu terjadilah aksi pemukulan tersebut. M pun kini sudah menjadi tersangka dan ditahan di Polres Demak.
"Ustaz M datang ke kamar bagian depan Pondok Pesantren Tahfidz Anak Darul Musthofa untuk mengecek para santri saat jam tidur, tetapi terdapat banyak santri yang belum tidur sehingga pelaku mengingatkan para santri untuk tidur. Tetapi para santri membantah sehingga terjadi pelaku melakukan penganiayaan terhadap para santri dengan cara memukul dan menampar menggunakan tangan kosong," terang Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Agil Widiyas Sampurna, hari ini.